Apa yang Akan Terjadi Usai Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal Dunia? Nasib Israel di Ujung Tanduk

Apa yang Akan Terjadi Usai Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal Dunia? Nasib Israel di Ujung Tanduk

Presiden Iran, Ebrahim Raisi meninggal dunia karena kecelakaan helikopter --

TEHERAN, radartegal.id - Publik digegerkan kabar berita duka dari Presiden Iran, Ebrahim Raisi yang meninggal dunia dikarenakan kecelakaan helikopter. Helikopter yang ditungganginya terjatuh di Provinsi Azerbaijan Timur diduga kondisi cuaca buruk.

Presiden Iran dikabarkan terbang menggunakan helikopter Bell 212 buatan Amerika Serikat.  Menurut pejabat Iran, helikopter yang membawa Presiden Iran, Ebrahim Raisi terbakar habis setelah menabrak puncak gunung.

Setelah melakukan pencarian lebih dari 13 jam karena terhambat kabut dan hujan, tim evakuasi menemukan puing-puing helikopter yang terbakar di lereng gunung. Menurut Kepala Palang Merah Iran, Pir Hossein Kolivand, ketika tim evakuasi mendekati reruntuhan sudah tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan dari seluruh penumpang helikopter.

Selain Presiden Iran Ebrahim Raisi, diketahui menteri luar negeri dan seluruh penumpang lainnya juga dinyatakan gugur. Seorang pemimpin Houthi di Yaman pada hari Senin berduka atas kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi dan pejabat lainnya yang tewas dalam kecelakaan helikopter. 

BACA JUGA: Pemkab Brebes Belum Miliki Perda Perlindungan Pegawai Migran, Padahal Banyak yang Kerja di Luar Negeri

“ Kami turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya kepada rakyat Iran serta kepada keluarga Presiden dan delegasi yang menyertainya. Rakyat Iran akan terus memiliki pemimpin yang setia kepada rakyatnya,Insya Allah” ucap Mohamed Ali al-Houthi, ketua Komite Revolusi Tertinggi Houthi.

Lebih lanjut, dikutip dari Reuters berikut ini adalah gambaran singkat tentang apa yang menurut konstitusi Iran terjadi ketika seorang Presiden tidak mampu atau meninggal saat menjabat:

‘Jika seorang Presiden meninggal saat menjabat, pasal 131 konstitusi Republik Islam menyatakan bahwa wakil presiden pertama yaitu Mohammad Mokhber akan mengambil alih jabatan tersebut, dengan persetujuan dari pemimpin tertinggi yang mempunyai keputusan akhir dalam semua urusan kenegaraan di Iran.Sebuah dewan yang terdiri dari wakil presiden pertama, ketua parlemen dan ketua pengadilan harus mengatur pemilihan presiden baru dalam jangka waktu maksimal 50 hari.’

Presiden Iran yaitu Ebrahim Raisi terpilih sebagai presiden pada tahun 2021 dan berdasarkan jadwal biasa, pemilihan presiden dijadwalkan berlangsung pada tahun 2025. Berdasarkan aturan konstitusi, pemilihan tersebut diperkirakan akan berlangsung pada awal Juli.

BACA JUGA: 800 Warga Desa Suradadi Kabupaten Tegal Bekerja di Luar Negeri, Kebanyakan Pelaut

Kematian Ebrahim  Raisi dan menteri luar negerinya telah menimbulkan duka dan perayaan dari masyarakat Iran di seluruh dunia.Pemimpin tertinggi Khamenei telah mengumumkan lima hari berkabung untuk negaranya.

Sementara itu, media pemerintah Iran menunjukkan gambar beberapa orang yang berduka dan berdoa untuk Ebrahim Raisi. 

Lebih lanjut, Presiden Iran Ebrahim Raisi lahir di Masyhad di timur laut Iran, pusat keagamaan bagi Muslim Syiah. Ia menjalani pendidikan agama dan dilatih di seminari di Qom, belajar dibawah bimbingan ulama terkemuka, termasuk Khamenei.

Sama seperti pemimpin tertinggi, ia mengenakan sorban hitam yang menandakan bahwa ia adalah seorang sayyid yakni keturunan Nabi Muhammad, sebuah status yang sangat penting di kalangan Dua Belas Muslim Syiah. Ebrahim Raisi mempunyai pengalaman sebagai jaksa di berbagai yurisdiksi sebelum datang ke Teheran pada tahun 1985.

Sumber: