10 Dosa Besar User Mobil Matic, Nomor Satu Bikin Rugi Diri Sendiri dan Pengguna Jalan Lain

10 Dosa Besar User Mobil Matic, Nomor Satu Bikin Rugi Diri Sendiri dan Pengguna Jalan Lain

10 Dosa Besar User Mobil Matic, Nomor Satu Bikin Rugi Diri Sendiri dan Pengguna Jalan Lain--Image Edit Using CorelDraw|Dimas Adi Saputra

RADAR TEGAL - Mengendarai mobil matic memang lebih mudah dibandingkan dengan mobil bertansmisi manual. Meski demikian, cara mengemudi yang salah dapat membunuh mesin dan komponen mobil lainnya.

Sebagai salah satu opsi transmisi yang cukup diminati di pasar Indonesia, kehadiran mobil matic dianggap sebagai jawaban atas konsumen yang menginginkan kemudahan.

Berbeda dengan mobil manual, mobil matic menawarkan pengalaman berkendara yang lebih mudah dan lebih direkomendasikan untuk first buyer. Cara mengemudi yang mudah hingga perawatannya yang simpel, menjadi daya tarik jenis mobil ini.

Namun banyak user mobil matic yang tidak tahu tentang 10 dosa besar yang dilarang keras untuk dilakukan. 10 dosa besar tersebut adalah kebiasaan-kebiasaan buruk ketika mengendarai mobil bertransmisi matic.

BACA JUGA:Jika Honda Civic Identik dengan Anak Muda, Maka Khusus Orang Dewasa Ada Toyota Corolla Altis Gen 10 yang Setia

Apa saja kebiasaan-kebiasaan buruk itu? Simak penjelasannya dibawah ini.

1. Menaruh Tangan di Tuas Perseneling Saat Mobil Melaju

Kebiasaan menaruh tangan di tuas perseneling sebenarnya tidak terlalu dipermasalahnya. Hanya saja ketika mobil sudah melaju ke jalan raya, disarankan untuk tidak menstand by kan tangan selalu di tuas perseneling.

Hal ini karena dapat menyebabkan proses perpindahan gigi secara tidak sengaja yang endingnya dapat membahayakan Anda dan pengguna jalan lainnya. Sebaiknya letakkan tangan Anda di kemudi saat mobil sedang berjalan.

2. Terlalu Sering Menggunakan Gigi D2 atau Low

Kebiasaan buruk user mobil matic selanjutnya adalah terlalu sering menggunakan gigi D2 atau Low. Pada dasarnya gigi D2 atau low digunakan untuk membatasi transmisi agar tetap berada di gigi terendah.

Sebagai contoh gigi low atau D2 dapat digunakan ketika mobil melintasi jalanan dengan yang menanjak atau turunan yang curam. Nah jika terlalu sering menggunakan gigi low, maka akan menyebabkan keausan pada transmisi.

BACA JUGA:Kurang Puas dengan Alphard? Ini Spesifikasi Toyota GranAce Lebih Menyala dan Mewah dari Hiace dan Zenix

3. Tidak Memastikan Mobil Berhenti Saat Pindah Gigi

Sumber: