Musim Hujan Tiba, Walikota Tegal Dedy Yon Minta Masyarakat Waspadai Potensi Bencana Ini
Apel siaga bencana kesiapan menghadapi musim hujan di Kota Tegal--
RADAR TEGAL - Berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geo Fisika (BMKG), musim hujan telah berlangsung sejak November 2023 lalu. Meskipun intensitas hujan yang turun masih terbilang sedikit.
Namun, datangnya musim hujan kerap membawa dampak bencana yang dapat membawa kerugian bagi masyarakat. Karenanya, semua pihak harus meningkatkan kewaspadaannya agar dampak yang ditimbulkan dapat diminimalisir.
Imbauan kewaspadaan terhadap datangnya musim hujan tersebut disampaikan Walikota Tegal Dedy Yon Supriyono saat memimpin apel siaga bencana, Rabu 20 Desember 2023 siang. Menurutnya, semua pihak harus mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak negatif yang dapat timbul seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin puting beliung.
"Beberapa kejadian becana sudah terjadi di daerah lain. Sehingga, upaya kesiapsiagaan harus tetap kita jaga, jangan kendor dan jangan lengah,"katanya.
BACA JUGA:Ritual Minta Hujan di Brebes, Puluhan Petani Bawang Merah Sengaja Lakukan Ini
Menurut Dedy Yon, Pemkot Tegal sudah melaksanakan langkah-langkah antisipasi dan kesiapsiagaan. Baik melalui rapat koordinasi antar instansi, pengecekan sarana dan prasarana di masing-masing pemangku kepentingan.
"Pada hari ini kita menampilkan salah satu bagian kesiapsiagaan tersebut. Yakni, apel siaga personel dan peralatan,"ujar Dedy Yon.
Dedy Yon menegaskan apel kesiapsiagaan merupakan pesan dan upaya memberikan keyakinan kepada masyarakat. Jika Pemerintah telah siap dan akan selalu hadir bagi dalam bentuk apapun, untuk memberikan yang terbaik.
"Kami meminta masyarakat melakukan enam hal. Pertama, sebarkan informasi dari BMKG dan ESDM kepada masyarakat dengan baik dan bijak serta melakukan pemantauan secara cermat dan berkelanjutan untuk mengetahui situasi terkini,"jelasnya.
BACA JUGA:Hadapi Musim Hujan, Pemkot Tegal Siapkan 4 Pompa Air
Selanjutnya, ujar Dedy Yon, mensosialisasikan dan menyebarluaskan informasi bencana akibat musim hujan dengan menggunakan media berbasis data bencana yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah. Kedua, siagakan relawan di area rawan bencana dan mulai kerja dari peringatan dini.
"Videokan dan sebarkan dengan konten-konten yang kreatif agar lebih tepat sasaran. Ketiga, pastikan peralatan dalam kondisi baik dan siaga termasuk logistik,"jelasnya.
Berikutnya yang keempat, ujar Dedy Yon, ilmu titen sebagai bentuk kearifan lokal masyarakat terhadap bencana agar terus diperhatikan untuk membantu membaca fenomena alam. Kelima, segera melakukan pemantauan dan perbaikan infrastruktur serta normalisasi sungai sebagai upaya pengendalian banjir.
"Keenam, apabila terjadi bencana, segera lakukan pendataan korban dan kerugian. Serta pemenuhan kebutuhan dasar korban terdampak sesuai dengan standar pelayanan minimal,"tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: