Tradisi Moci di Tegal, Patut di Coba Saat Kunjungi Tegal

Tradisi Moci di Tegal, Patut di Coba Saat Kunjungi Tegal

Tradisi Moci di Tegal, Budaya Unik dan Patut di Coba Saat Kunjungi Tegal-pexels.com/JuliaFilirovska-pexels.com/JuliaFilirovska

RADAR TEGAL – Tradisi moci di Tegal merupakan budaya unik dan wajib kamu coba saat mengunjungi Tegal. Tradisi ini sudah menjadi budaya yang sangat kental di Tegal, menjadi salah satu tradisi menarik untuk diikuti.

Tradisi moci di Tegal ini ringkasnya merupakan tradisi minum teh poci, dimana teh poci ini merupakan teh yang khas dari Tegal. Saat melakukan tradisi moci, kamu akan mendapatkan suguhan teh melati dalam sebuah poci atau teko yang dibuat dari tanah liat dalam cangkir tanah liat.

Tradisi moci di Tegal ini berawal dari kota cikal bakal produsen teh terkemuka di Indonesia yaitu Kota Slawi di Kabupaten Tegal. Kota ini telah tumbuh dan berkembang menjadi pabrik teh yang besar dan ikokik di Tegal.

Tradisi moci di Tegal ini juga tidak lepas dari sejarah panjang teh poci yang sudah ada sejak abada ke-17 Masehi dan berasal dari Tiongkok. Kemudian perkembangan komoditas teh mulai terjadi pada tahun 1830-an di Kota Slawi.

BACA JUGA:Kampung Unik di Tegal dengan Deretan Rumah-rumah Mewah dan Megah, Ternyata Ini Pekerjaan Warganya

Makna Tradisi Minum Teh atau Moci di Tegal

Tradisi minum teh di Tegal ini ternyata mempunyai makna tersendiri yang terkandung dalam cara penyajian saat melakukan budaya moci. Diantaranya yaitu penyajian teh yang menggunakan poci atau teko serta gelas dari tanah liat.

Saat disajikan teh dari poci akan dituangkan kedalam gelas, namun saat menambahan gula ada larangan untuk mengaduk gula tersebut. Tujuan penyajian tradisi moci ini adalah sebagai bentuk representasi kehidupan manusian.

Dimana dalam kehidupan pasti akan terasa pahid dan gelap di permulaan, namun jika bersabar kehidupan bisa berubah menjadi manis dengan sendirinya. Nilai sosial yang bisa diambil dari tradisi moci di Tegal ini adalah nilai solidaritas, egaliter dan kesetaraan.

Masyarakat biasanya melakukan tradisi moci ini di dapur atau ruang yang lebih intim bersama keluarga dan teman dekat daripada diruang tamu. Selain itu biasanya tradisi ini dilakukan secara lesehan beralaskan tikar yang mengartikan kesetaraan.

BACA JUGA:DWP SMA Negeri 1 Bojong Tegal Juara 1 Lomba Administrasi Peringatan Hari Ibu ke-95

Keunikan Tradisi Moci di Tegal

Tradisi minum moci ini mempunyai keunikan karena menggunakan poci dan gelas khusus yang terbuat dari tanah liat. Poci dari tanah lita membuat aroma khas tersendiri pada teh yang disajikan.

Selain itu biasanya poci tanah liat yang biasa digunakan untuk menyeduh teh poci bagian dalamnya tidak pernah dicuci bersih. Setelah digunakan biasanya bekas teh hanya akan dibuang saja dan poci tidak dibersihkan.

Sisa-sisa the yang menjadi kerak didalam poci biasanya akan menjadi hitam dan hal tersebut dipercaya akan menambbah cita rasa dan aroma teh menjadi lebih enak. Semakin lama usia poci yang dipakai untuk moci dipercaya akan membuat cita rasa dan aroma teh menjadi semakin nikmat.

Saat bicara tentang cita rasa teh khas Tegal ada istilah wasgitel dan nasgitel untuk menjuluki cita rasa teh. Nasgitel yaitu panas, legi (manis) dan kenthel (pekat) sementara wasgitel yaitu wangi, panas, sepet, legi dan kenthel.

BACA JUGA:Satu-satunya Kedai Teh Herbal di Tegal, Tempat Nongkrong dengan Vibes yang Milenial Banget

Kedua ungkapan tersebut mempunyai makna yang serupa yaitu teh panas, sepet, manis dan beraroma bunga melati serta berwarna hitam pekat. Ungkapan ini sering ditujukan untuk sajian teh poci yang mempunyai cita rasa yang enak saat melakuan tradisi moci di Tegal.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: