Dampak Buruk Pinjol Ilegal, Jadi Ancaman Serius Hingga Rusak Kesehatan Finansial

RADAR TEGAL - Dampak buruk pinjol ilegal telah menjadi ancaman serius dalam perekonomian kita. Fenomena ini tidak hanya merugikan nasabah, tetapi juga merusak integritas sistem keuangan.

Dampak buruk pinjol ilegal terbukti merugikan masyarakat dengan suku bunga yang tidak wajar dan praktik penagihan yang agresif. Keberadaan pinjol ilegal semakin menghancurkan kepercayaan publik terhadap institusi keuangan.

Dampak buruk pinjol ilegal meluas hingga memicu masalah sosial dan psikologis bagi peminjam. Tidak hanya terjebak dalam utang, namun mereka juga rentan terhadap penyalahgunaan data pribadi yang dapat merugikan secara jangka panjang.

Dampak buruk pinjol ilegal tidak hanya menciptakan ketidakstabilan finansial, tetapi juga mengancam fondasi keuangan nasional. Langkah tegas dan kerjasama bersama diperlukan untuk mengatasi tantangan ini dan melindungi masyarakat dari ancaman pinjol ilegal.

BACA JUGA:Mengetahui Batas Pinjol dalam Menagih Utang, Cegah Penagihan yang Tidak Etis terhadap Nasabah

BACA JUGA:Bahaya Galbay Pinjol Ilegal yang Kerap Mengintai Masyarakat, Salah Satunya Susah Cari Pekerjaan

Dalam artikel ini kita akan membahas dampak buruk layanan pinjaman online ilegal. Berikut informasinya kamu sampaikan untuk Anda.

Dampak Buruk Pinjol Ilegal yang Mengintai

Dampak buruknya dapat dirasakan oleh peminjam maupun masyarakat secara luas. Berikut adalah beberapa dampak buruk pinjaman online ilegal:

1. Kerugian finansial

Dampak buruk yang paling nyata adalah kerugian finansial. Hal ini disebabkan oleh bunga dan biaya administrasi yang tinggi. Peminjam pinjol ilegal biasanya akan terjebak dalam lingkaran utang yang semakin besar.

Menurut data OJK, jumlah kerugian masyarakat akibat investasi dan pinjol ilegal mencapai sekitar Rp 120,79 triliun pada tahun 2022. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat jika tidak ada upaya untuk menekan pertumbuhan pinjol ilegal.

BACA JUGA:Pentingnya Proteksi! Begini Cara agar HP Tidak Disadap Pinjol

Sumber: