Waspada Lonjakan Inflasi Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024, Pj Gubernur Jateng: Biasanya Naik
INFLASI- Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana yang mengingatkan kepada pemerintah daerah di wilayahnya untuk mengantisipasi lonjakan inflasi.-Istimewa-radartegal.disway.id
RADAR TEGAL- Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024, lonjakan inflasi perlu diwaspadai. Hal ini sesuai pesan dari Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana yang mengingatkan kepada pemerintah daerah di wilayahnya untuk mengantisipasinya.
Inflasi Jawa Tengah secara year on year pada November ini berada di angka 3,16 persen, sehingga perlu diwaspadai. Karena itu, Nana meminta para bupati/walikota untuk memberi perhatian serius pada kemungkinan terjadinya lonjakan inflasi.
"Menjelang nataru ini, (harga) barang-barang biasanya naik, saya minta dijaga betul," kata Nana saat Rakor Forkopimda bertema Menjaga Kondusifitas dan Pengendalian Inflasi Wilayah Jawa Tengah Menjelang Perayaan Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Selasa, 5 Desember 2023.
Di luar soal lonjakan inflasi, secara umum Jateng sudah siap menghadapi libur Natal dan Tahun Baru. Berbagai antisipasi juga sudah dilakukan.
BACA JUGA:Jelang Libur Nataru, Kepala Dinbudpar Brebes Meminta Asuransi di Tempat Wisata
Mulai antisipasi kerawanan kejahatan, kecukupan pangan dan energi, angkutan Natal, infrastruktur jalan, hingga penyiapan keamanan di objek wisata.
Pj gubernur instruksikan sidak pasar
Nana menginstruksikan supaya gencar melakukan sidak di pasar-pasar. Dengan sidak, akan diketahui kondisi pasokan sembako, keamanan pangan, dan fluktuasi harganya.
"Saya minta jangan sampai ada penimbunan-penimbunan terhadap sembilan bahan pokok," tandasnya.
Ditambahkan dia, baik BUMN maupun BUMD yang bertanggungjawab atas ketersediaan pasokan pangan juga diminta memastikan kecukupannya. Pun dengan pasokan elpiji dan BBM dari Pertamina juga dipastikan ketersediannya.
BACA JUGA:Destinasi Wisata Guci Diprediksi Alami Lonjakan Wisatawan, Dinas Porapar Siapkan Pengawasan
Sebab, menurut Nana, Jawa Tengah merupakan lintasan maupun tujuan perjalanan terbesar, dengan prediksi 14,86 juta orang atau 13,80 persen.
Jateng juga menjadi provinsi dengan pergerakan terbesar, yakni sekitar 14,22 juta orang atau 13,21 persen. Untuk itu, semua aspek harus disiapkan dengan baik.
“Setiap arus mudik dan balik, Jateng ini akan selalu terlewati. Maka dalam hal ini kita perlu kesiapsiagaan," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: