Bantuan Bibit Tanaman Melati Disalurkan ke Petani Kabupaten Tegal, Dinas KP Tan: untuk 1 Poktan

Bantuan Bibit Tanaman Melati Disalurkan ke Petani Kabupaten Tegal, Dinas KP Tan: untuk 1 Poktan

BIBIT - Bupati Tegal Umi Azizah didampingi Kepala Dinas KP Tan Kabupaten Tegal Agus Sukoco saat menyerahkan bantuan bibit.-YERI NOVELI-radartegal.disway.id

RADAR TEGAL- Untuk meringankan beban, sejumlah bantuan bibit tanaman melati digelontorkan Kementerian Pertanian (Kementan) ke petani di kawasan Pantura Kabupaten Tegal. 

Bibit tanaman melati tersebut disalurkan ke petani di Desa Plumbungan Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal menyusul mengingat kondisi perekonomian saat ini sedang bergejolak. Meski bantuannya tidak banyak, tetapi petani merasa terbantu dan terlihat semringah menerimanya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KP Tan) Kabupaten Tegal Agus Sukoco melalui Kabid Pertanian Eka Agus Priyani, baru-baru ini mengakui jika bantuan bibit tanaman melati yang disalurkan tidak banyak.

"Bantuannya cuma untuk luas lahan setengah hektare saja. Itu pun untuk satu kelompok tani atau Poktan," kata Eka.

BACA JUGA:Siapkan 4.400 Bibit Pohon, BPBD Kabupaten Tegal Dukung Pengembalian Fungsi Hutan Lindung

Meski jumlah bantuan bibit tanaman tidak disebutkan, Eka berharap bantuan itu bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh petani pantura. Sehingga bisa menghasilkan panen yang melimpah dan perekonomian petani menjadi stabil.

Selain bibit tanaman, lanjut Eka, poktan di Desa Plumbungan tersebut juga mendapatkan bantuan pupuk bersubsidi. 

"Bibit melati itu sudah mulai ditanam. Semoga hasil panen sesuai harapan kita semua," ujarnya.

Lebih jauh Eka mengemukakan, tanaman melati di kawasan Pantura, sudah ada sejak lama. Bahkan, wilayah Kramat hingga Warureja merupakan sentranya melati di Kabupaten Tegal.

BACA JUGA:Cegah Abrasi, Polres Pemalang Tanam 800 Bibit Pohon Cemara Laut di Pantai Widuri

Sejauh ini, melati tidak hanya dipasarkan di lokal Tegal, tapi juga ekspor ke berbagai negara tetangga. Seperti Malaysia, Singapur bahkan ke India.

"Tapi itu dulu, kalau sekarang sudah menyusut karena lahan melati banyak yang beralih fungsi. Ada yang menjadi pabrik, rumah penduduk dan lainnya," ujar Eka.

Sumber: