Kampanye Pemilu 2024 Dimulai, Bawaslu Ajak PWI dan OKP Awasi Konten Medsos
Kerjasama Bawaslu dengan PWI Kota Tegal untuk pengawasan kampanye Pemilu 2024--
RADAR TEGAL - Memasuki tahapan kampanye Pemilu 2024, Bawaslu Kota Tegal mengajak PWI dan OKP ikut mengawasi konten di media sosial (Medsos). Pasalnya, selain isinya yang rawan terjadi pelanggaran, juga ada pembatasan jumlah platformnya.
Karenanya, Bawaslu Kota Tegal melakukan penandatanganan kerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Rabu 29 November 2023. Selain ajakan untuk mengawasi medsos, awak media juga diminta untuk mempublikasikan kegiatan pengawasan selama tahapan kampanye Pemilu 2024.
Ketua Bawaslu Kota Tegal Fauzan Hamid dalam sambutannya mengatakan hari pemungutan suara tinggal 76 hari lagi. Saat ini adalah tahapan kampanye Pemilu 2024.
"Sekarang hari kedua, sampai dengan nanti 10 Februari 2024. Kami tentu selalu melekat dalam setiap tahapan termasuk kampanye Pemilu 2024,"katanya.
Namun, kata Fauzan, pada pelaksanaannya pihaknya tidak bisa sendiri melakukan pengawasan. Sehingga, butuh partisipasi kelompok masyarakat salah satunya PWI dan OKP.
"Menurut kami para wartawan merupakan mitra yang perlu kita jalin dengan komunikasi terkait dengan pengawasan. Sehingga dengan adanya kerjasama ini bisa menjadi payung hukum agar PWI turut memberikan edukasi kepada masyarakat,"ujarnya.
Selain pengawasan tahapan kampanye Pemilu 2024, ujar Fauzan, pihaknya juga berharap ada publikasi terkait kegiatan pengawasan. Kemudian dari OKP pihaknya juga berharap untuk turut bisa melakukan pengawasan.
"Kampanye melalui media sosial sudah dimulai. Ada pembatasan, maksimal 20 akun per platform bagi peserta Pemilu sehingga butuh pengawasan bersama,"tandasnya.
BACA JUGA:Besok Kampanye Pemilu 2024 Dimulai, Begini Pesan Pj Gubernur Jateng
Komisioner Bawaslu Kota Tegal Nur Aliah Saparida menambahkan saat ini banyak konten-konten hoaks di medsos yang cepat sekali penyebarannya. Sehingga pihaknya butuh masyarakat yang melek digital bisa ikut serta mengawasi konten Internet.
"Kami ingin merangkul masyarakat dan PWI untuk ikut mensukseskan Pemilu 2024. Dengan mengkounter informasi-informasi hoaks, utamanya di masa kampanye Pemilu 2024,"ujarnya.
Aliah berharap, nantinya jika awak media menemukan pelanggaran di lapangan bisa dikonfirmasikan ke Bawaslu. Itu, dalam rangka mengkounter berita-berita hoaks.
"Kami juga berharap peserta yang hadir di kesempatan kali ini bisa menularkan kepada yang lain. Utamanya, terkait menangkal informasi hoaks melalui medsos,"pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: