Saham Turun Drastis! Boikot Produk Israel Berhasil, Segini Kerugiannya

Saham Turun Drastis! Boikot Produk Israel Berhasil, Segini Kerugiannya

Boikot produk Israel berhasil-(PixelLab by: aditya saputra)-

RADAR TEGAL - Boikot terhadap Israel telah menjadi isu yang kontroversial dan memicu kejadian luas. Meskipun belum ada laporan terkini tentang nilai kerugian yang diderita Israel akibat gerakan boikot.

Data dan analisis dari berbagai sumber memberikan gambaran mengenai potensi dampaknya terhadap perekonomian negara tersebut.

Dampak boikot terhadap perekonomian Israel

Menurut laporan Al Jazeera pada tahun 2018, gerakan boikot dapat menimbulkan kerugian hingga US$11,5 miliar atau sekitar Rp180,48 triliun per tahun bagi Israel. 

Meskipun demikian, pemerintah Israel membantah klaim ini, dengan mengatakan bahwa boikot hanya akan "menambah penderitaan rakyat Palestina, bukan menguranginya."

BACA JUGA: Isi Fatwa MUI Terbaru Terhadap Agresi Israel, Haram Konsumsi Produk Pro-Israel

Organisasi nirlaba, Brookings Institution, yang berbasis di Washington, AS, menyatakan bahwa gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) tidak akan secara drastis mempengaruhi perekonomian Israel. 

Sebagian besar ekspor Israel, sekitar 40 persen, adalah barang "intermediet" atau produk tersembunyi yang digunakan dalam proses produksi di tempat lain, seperti semikonduktor. 

Selain itu, sekitar 50 persen dari ekspor Israel adalah barang "diferensiasi" atau barang yang tidak dapat diganti, seperti chip komputer khusus.

Namun data dari Bank Dunia menunjukkan bahwa ekspor barang-barang "intermediet" mengalami penurunan tajam antara tahun 2014 hingga 2016, menyebabkan kerugian sekitar US$6 miliar atau sekitar Rp94,16 triliun.

BACA JUGA: Apakah Boikot Produk Israel Membantu Palestina? Berikut Menteri Perdagangan Tanggapan Zulkifli Hasan

Argumen Israel

Israel menegaskan bahwa boikot tidak akan berdampak besar pada perekonomian mereka karena sebagian besar ekspornya adalah produk esensial yang digunakan dalam proses produksi global. 

Mereka berpendapat bahwa boikot hanya akan merugikan rakyat Palestina dibandingkan negara mereka sendiri.

Sumber: cnbcindonesia.com