Pengolahan Limbah Diajarkan ke Warga di Kabupaten Tegal, Prinsip 3 R Diterapkan

Pengolahan Limbah Diajarkan ke Warga di Kabupaten Tegal, Prinsip 3 R Diterapkan

PENGOLAHAN LIMBAH - Kabid Pengelolaan Sampah Limbah B3 DLH mengulas pengolahan limbah rumah tangga.-HERMAS PURWADI-radartegal.disway.id

RADAR TEGAL- Isu permasalahan sampah di dunia terus meningkat. Karenanya pengetahuan mengenai pengolahan limbah di masyarakat harus pula ditingkatkan. 

Saat ini, penerapan gaya hidup ramah lingkungan masih minim. Selain itu, penggunaan produk sekali pakai tanpa pengolahan limbah yang benar juga marak.

Beberapa kegiatan yang kurang bijak lainnya ditambah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pengolahan limbah dan pengelolaan sampah yang baik dan benar membuat isu permasalahan sampah terus meningkat. 

Kondisi itu tentunya membawa dampak yang kurang baik pada lingkungan. Pengolahan limbah yang tidak sesuai berdampak pada pemanasan global.

BACA JUGA:Digelar di Pemalang, Pameran Hasil Pengolahan Limbah Dapat Kunjungan dari ASEAN Foundation

Perubahan iklim yang sekarang kita rasakan di mana bumi semakin panas dan polusi di mana-mana menjadi dampak hal tersebut. Karenanya perlu ada peningkatan pengetahuan mengenai pengelolaan sampah.

Hal inilah yang menjadi latar belakang perlu adanya kegiatan peningkatan kapasitas SDM dalam pengolahan limbah dan menangani masalah sampah. Khususnya dari sumbernya seperti sampah rumah tangga. 

Pelatihan pengolahan limbah rumah tangga

Menyikapi hal tersebut, Rumah Zakat Desa Berdaya Kebandingan melalui Bank Sampah Melingkar menyikapinya dengan menggelar  kegiatan pelatihan pengolahan limbah rumah tangga yang baik dan benar. Tujuannya agar limbah menjadi sesuatu produk yang dapat dimanfaatkan kembali. 

Pelatihan ini menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan dilaksanakan pada Minggu 22 Oktober 2023 di Aula KB Bina Ilmu Kebandingan.

BACA JUGA:Ubah Limbah Dapur Jadi Cairan Bermanfaat, Ibu Rumah Tangga di Brebes Ikut Pelatihan Eco Enzyme

Pihak Relawan Rumah Zakat, Aziz menyatakan. kegiatan kali ini dihadiri sebanyak 50 peserta yang tersebar di beberapa RT di Desa Kebandingan. 

"Nantinya peserta yang hadir akan dibuatkan grup EcoEnzym Kebandingan. Dimana grup ini akan mengadakan kegiatan secara rutin 1 kali dalam sepekan untuk membuat ecoenzym dengan bahan organik sisa dapur rumah tangga," ungkap Aziz. 

Dia menyatakan pada  kegiatan ini pihaknya  dapat menghimpun sampah organik sebanyak kurang lebih 30 kilogram yang langsung digunakan untuk pembuatan ecoenzym.

Sumber: