Batik Ciprat Buatannya Kalah Bersaing untuk Seragam ASN Kabupaten Tegal, Disabilitas Gigit Jari

Batik Ciprat Buatannya Kalah Bersaing untuk Seragam ASN Kabupaten Tegal, Disabilitas Gigit Jari

DISABILITAS - Kepala UPTD LBK Dinas Sosial Kabupaten Tegal Patriawati Narendra bersama 3 Komunitas Disabilitas saat ditemui, Selasa 26 September 2023 sambil menunjukkan batik ciprat produksi para disabilitas.-YERI NOVELI-radartegal.disway.id

RADAR TEGAL- Batik ciprat buatannya kalah bersaing untuk seragam Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Tegal, para disabilitas pembuat batik tersebut gigit jari. Mereka kecewa karena hal tersebut.

"Teman-teman disabilitas sangat kecewa. Mereka justru bersaing dengan orang-orang yang sehat, artinya bukan kaum disabilitas," kata Kepala UPTD Loka Bina Karya (LBK) Kabupaten Tegal Patriawati Narendra bersama 3 Komunitas Disabilitas saat ditemui di kantor Dinas Sosial Kabupaten Tegal, Selasa, 26 September 2023.

Menuurutnya, Bupati Tegal Umi Azizah memang sudah menerapkan kebijakan agar para ASN di lingkungan Pemkab Tegal memakai produk batik ciprat, ecoprint dan kain goyor untuk seragam.

Bahkan, kebijakan pemakaian batik tersebut juga sudah diatur dalam Perbup Tegal yang dikeluarkan baru-baru ini. Sedianya, batik ciprat untuk seragam ASN itu diprioritaskan produk dari Komunitas Disabilitas di Kabupaten Tegal. 

BACA JUGA:Tilik Desa Slawi Kulon, Ecoprint dan Batik Ciprat Kabupaten Tegal Dikenalkan Bupati Umi

BACA JUGA:Batik Ciprat dan Ecoprint Bakal Jadi Seragam ASN Kabupaten Tegal, Bupati: Perbup Masih dalam Proses

Namun sayangnya, mereka gagal karena harga batik buatan disabilitas kalah bersaing dengan pihak lain. Praktis, kaum disabilitas pun kecewa dan gigit jari.

"Mereka telah merusak harga pasaran dari produk batik ciprat," keluh Nana, sapaan akrab Patriawati Narendra ini.

Karenanya, dia berharap, Pemkab Tegal agar memberikan perhatian atau prioritas terhadap difabel yang memproduksi batik ciprat. Sehingga, pemberdayaan difabel terus berlanjut dan tidak tergerus kompetitor lainnya di luar difabel. 

Nana mengaku, saat ini pihaknya telah membina 3 komunitas disabilitas dalam memproduksi batik ciprat. Bahkan, Pemerintah Desa Bogares Kidul Kecamatan Pangkah juga mendukung adanya disabilitas di desanya yang memproduksi batik tersebut.

BACA JUGA:Tanpa Sentuhan APBD, Warga Difabel Kabupaten Tegal Akan Dilatih Batik Ciprat untuk Tingkatkan Ekonomi

BACA JUGA:Seru-seruan Ganjar dan Penyandang Disabilitas Bikin Batik Ciprat di Sambung Roso.

"Untuk pemberdayaan ini, saya berharap empatisme Pemkab Tegal untuk memberikan perlindungan kepada teman-teman disabilitas," ucapnya.

Sumber: radartegal.disway.id