Kereen! Warga Banjarnegara Sulap Sampah jadi BBM Setara Bio Solar dan Pertamina Dex
ILUSTRASI - Teknologi inovasi sulap sampah jadi BBM.-Pixabay-Clker-Free-Vector-Images
Selain sudah diuji oleh BRIN, sambung Budi, Faspol 5.0 juga sudah mulai digunakan dan hasilnya dimanfaatkan oleh warga Desa Kasilib, Kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara.
Bahkan teknologi Faspol 5.0 juga mulai diaplikasikan di 48 desa di Indonesia.
BACA JUGA:Konsumsi BBM Honda City 2023 Irit di Dalam dan Luar Kota, Rute Tegal-Jayamukti Tak Perlu Kesah
"Bisa mengurangi sampah plastik. Untuk skala desa, terutama di desa kami sampah plastik bisa terselesaikan. Ada solusi dan solusinya bisa menghasilkan energi baru yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," ujar pria yang juga Ketua Bank Sampah di desanya itu.
Ditambahkan, produk olahan teknologi Faspol 5.0 itu dinamai Petasol dan sudah merilis logo bersama BRIN.
Produk itu saat ini masih dalam proses pendaftaran regulasi dan mengurus izin untuk dapat dijual secara umum. Proses itu didampingi oleh BRIN dan Pemprov Jateng melalui BRIDA Jateng.
"Saat ini perizinan sedang diupayakan. Nanti akan ada izin edar dan sebagainya. Proses dengan BRIN sudah sampai level nasional dan mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada informasi terkait proses perizinan tersebut," ungkapnya.
BACA JUGA:4 Keunggulan Daihatsu Sigra yang Irit BBM dan Jadi Mobil LCGC Idaman Keluarga
BACA JUGA:Konsumsi BBM Toyota Raize, Testimoni Perjalanan Rute Tegal-Cikarang
Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (P) Drs Nana Sudjana AS MM mengatakan, teknologi Faspol 5.0 merupakan hasil inovasi dari Bank Sampah Banjarnegara yang difasilitasi oleh Pemkab Banjarnegara dan Pemprov Jateng.
Inovasi ini dilatarbelakangi oleh permasalahan sampah terutama sampah plastik. Di mana polusi sampah plastik Indonesia ini mencapai 5,4 juta ton per tahun. Sekitar 20 persen sampah plastik ini berakhir di perairan laut.
"Teknologi Faspol ini menjadi solusi penanganan sampah plastik secara tuntas. Dan inovasi ini sampah plastik diubah menjadi bahan bakar dengan memanfaatkan teknologi fast pyrolysis dengan menambahkan katalis dan teknologi plasma yang aman bagi lingkungan," kata Nana Sudjana saat pemaparan inovasi kepada tim penilai IGA 2023 secara daring di Kantor Gubernur Jawa Tengah.
Sebagai ilustrasi 50 kg sampah plastik dapat diolah menjadi bahan bakar minyak setara solar sebanyak 30 liter, bensin 10 liter, minyak tanah sebanyak 5 liter, air 2 liter, residu karbon aktif sebanyak 3 kg.
BACA JUGA:Kelebihan Kijang Innova Hybrid Lebih Irit BBM, Pesaing Wuling Almaz Hybrid?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: