9 Desa Alami Krisis Air Bersih, Bupati Tegal Umi Azizah Khawatirkan Hal Ini
ANTRE - Sejumlah warga yang mengalami krisis air bersih di Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal antre bantuan air yang disalurkan oleh petugas PMI.-YERI NOVELI-radartegal.disway.id
Karena fenomena El Nino yang menyebabkan kemarau panjang pula, sekarang kondisi sumur rumahnya yang berkedalaman 10 meter sudah mengering. Kebutuhan mandi dan mencuci pakaian dilakukan di sungai.
Sementara untuk air minum dan memasak, dia beli dari jasa isi ulang air minum seharga Rp5 ribu per galon.
“Alhamdulillah, kalau ada bantuan (air bersih) seperti ini saya senang. Biar masyarakat semakin sehat, tidak mudah sakit.” kata Tati.
BACA JUGA:Mitigasi Hadapi Potensi El Nino di Jateng, Ganjar Siapkan Sejumlah Skema Ini
BACA JUGA:Serahkan Bantuan di Grobogan, Ganjar Ingatkan Ketahanan Pangan Hadapi Potensi El Nino
Terkait fenomena El Nino, Umi menitip pesan agar warga setempat bisa ikut serta menciptakan iklim mikro dengan menanam tanaman. Memanfaatkan ruang sempit di tengah padatnya lingkungan permukiman.
Termasuk pohon atau tanaman keras seperti mangga, nangka, ataupun ketapang kencana jika masih tersedia lahan pekarangan.
Dirinya juga meminta pemerintah desa bisa menanam pohon keras seperti trembesi pada turus jalan ataupun beringin di lingkungan sekolah dan halaman parkir ruko.
Hal ini bertujuan untuk meminimalisir penguapan dan hawa panas akibat paparan sinar matahari secara langsung. Terutama saat fenomena El Nino terjadi sekarang ini.
BACA JUGA:Langganan Bencana, Pemkab Tegal Siapkan Strategi Darurat Hadapi El Nino
BACA JUGA:Dilanda Kemarau Ekstrem, Bantuan Air Bersih Digelontor Kejari Bersama PMI di 3 Kecamatan
Di samping fungsi pepohonan menjaga cadangan air tanah. Umi pun mengimbau warga bisa memperbanyak lubang biopori untuk mengonversi sampah organik rumah tangga menjadi kompos. Selain berfungsi pula sebagai resapan air hujan, hal tersebut untuk memperpanjang ketersediaan air tanah. Sehingga bisa bermanfaat saat kemarau panjang dampak fenomena El Nino.
Didampingi Direktur RSUD dr. Soeselo Slawi Guntur Muhammad Taqwin, Bupati Umi menuturkan, berdasarkan prediksi Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) musim kemarau tahun ini mencapai titik puncaknya di bulan Agustus dan September 2023 ini.
Sehingga pihaknya pun perlu menyiapkan droping air bersih menggunakan truk tangki ke sejumlah desa. Termasuk melibatkan RSUD dr Soeselo Slawi untuk membantu pengadaan air bersihnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Guntur menuturkan jika sejauh ini pihaknya sudah mendistribusikan 10 truk tangki air berkapasitas lima ribu liter ke Desa Pener sebanyak dua tangki. Desa Harjasari empat tangki dan Desa Karangmulya empat tangki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radartegal.disway.id