Mitos Seputar Gunung Maras di Bangka, Kalau Mau Mendaki Tidak Boleh Buang Tulang Ayam
Ilustrasi. Mitos dan larangan Gunung Maras di Bangka-Pexels/Dio Hasbi Saniskoro-
BACA JUGA : 2 Mitos Candi Asu Sengi, Konon Tukang Selingkuh Dikutuk Jadi Anjing
Namun, perempuan yang haid masih bisa ditoleransi naik jika menggunakan gelang resam yang sudah disiapkan oleh pihak sana.
Masyarakat percaya, jika ada orang yang melanggar pantangan di Gunung Maras ini, bisa mengalami hal-hal buruk seperti kesurupan, kehilangan teman, nyasar, dan sebagainya.
Terkait larangan membawa pisang tersebut, pendaki tidak boleh membawa 3 jenis pisang yang diantaranya pisang raja, pisang emas, dan pisang rejang.
Ada juga beberapa tambahan larangan dan mitos lainnya tentang Gunung Maras di Bangka ini yang wajib dipatuhi oleh siapapun yang ingin mendaki.
- Perempuan sedang haid tidak boleh mendaki, kecuali memang keadaan mendesak diperbolehkan asal menggunakan gelang resam. Namun, beberapa pendaki lain juga disarankan agar menggunakan kalung atau gelang resam.
- Bagi pendaki yang berasal dari kaula muda, diharapkan mendaki untuk menikmati alam saja, bukan untuk kegiatan lainnya seperti hal yang tidak senonoh.
- Dilarang untuk membakar segala hewan berdarah, terutamanya ayam di kawasan terlarang Maras.
- Pendaki boleh membawa ayam, namun tulang-tulangnya tidak boleh dibuang di area gunung. Harus dibungkus dengan baik tanpa tertinggal dan buang di luar area gunung.
Demikian mitos dan larangan tentang Gunung Maras di Bangka. Apakah Anda sudah pernah datang atau berniat untuk mendaki kesini? (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: