2 Wujud Situs Ratu Boko, Tempat Bertapa Jadi Benteng Akibat Rebutan Tahta

2 Wujud Situs Ratu Boko, Tempat Bertapa Jadi Benteng Akibat Rebutan Tahta

Prasasti yang Terkait Situs Ratu Boko: Prasasti Abhayagiri Wihara (792 M) dan Prasasti Siwagrha (856 M)--

Semua itu harus dilengkapi penyimpanan api suci, tempat persembahan, altar arca, berbagai balai, tempat pertemuan, hingga tempat tinggal yang nyaman. 

Maka, sangat logis bila di perbukitan Boko, yang dahulu bernama Abhayagiri, meruyak berbagai tempat peribadatan Buddha, termasuk salah satunya Ratu Boko, yang menjadi tempat Rakai Panangkaran bertapa dan tutup usia.  

BACA JUGA:3 Fakta Menarik Candi Morangan, Bukti Kaum Ilmuwan Elit Jawa Kuno

2. Benteng pertahanan pemberontak Medang

Naiknya Mpu Kumbhayoni menjadi rakai atau penguasa Walaing, yakni wilayah mulai perbukitan Boko hingga dataran sisi selatan dan timur, tidak dengan cara damai. 

Dalam prasastinya, ia disebut Walainggajetra atau penakluk Walaing, artinya ia merebut dan menaklukkan perbukitan Boko. Setelah itu, beberapa modifikasi ia lakukan. 

BACA JUGA:4 Candi di Gunung Kidul Ini Konon Tempat Pelarian Brawijaya, Benarkah?

Prasasti Siwagrha (856 M) menceritakan ia membangun benteng batu di perbukitan. Artinya, lapis-lapis yang menyerupai pertahanan di Ratu Boko saat ini, bisa jadi bukan bentuk asli Abhayagiri Wihara.

Namun, kreasi Mpu Kumbhayoni yang menyulapnya menjadi benteng pertahanan berelemen Siwa setelah ia dan pasukannya terdesak ke perbukitan Boko oleh perlawanan Dyah Lokapala. 

Selain itu, Mpu Kumbhayoni juga diduga menghancurkan berbagai bangunan suci atau caitya, candi, dan stupa Buddha.

Demikian, informasi mengenai Situs Ratu Boko yang fungsinya berubah dari tempat peribadatan menjadi benteng, berbeda dengan mitosnya sebagai keraton Ratu Boko. Semoga bermanfaat bagi Anda yang ingin tahu tentang fakta dari mitos di Indonesia, tepatnya di tanah Jawa.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: youtube asisi channel