Indikasi Kemarau Berdampak, Bupati Tegal Singgung Kemunculan Satwa Liar Kera Masuk Permukiman

Indikasi Kemarau Berdampak, Bupati Tegal Singgung Kemunculan Satwa Liar Kera Masuk Permukiman

TINJAUAN- Bupati Tegal Umi Azizah melakukan tinjauan kesiapan personil pada apel gabungan Kesiapsiagaan Kebencanaan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Lapangan Pemkab Tegal, Kamis 10 Agustus 2023.-Istimewa-

RADAR TEGAL - Musim kemarau tahun ini sudah berdampak di masyarakat. Salah satu indikasinya kemunculan satwa liar kera masuk permukiman warga.

Hal ini seperti disinggung Bupati Tegal Umi Azizah saat Apel Gabungan Kesiapsiagaan Kebencanaan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Lapangan Pemkab Tegal, Kamis 10 Agustus 2023 pagi.

Dalam rilis yang dilayangkan Humas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal, Umi mengatakan kondisi kekeringan pada sejumlah lahan pertanian dan kesulitan air bersih di beberapa desa di Kabupaten Tegal juga mengindikasikan musim kemarau mulai berdampak di masyarakat.

Karenanya, Umi mengingatkan soal ancaman kebakaran hutan seperti yang terjadi di petak resor pengelolaan hutan (RPH) Batumirah Balapulang tanggal 30 Juli 2023 lalu. 

Kebakaran tersebut, dalam penanganannya melibatkan unsur Perhutani, TNI-Polri, relawan, masyarakat desa hutan dan kelompok tani setempat. Termasuk kebakaran lahan di TPA Penujah ataupun kebakaran lahan di dekat SPBU di Desa Trayeman.

BACA JUGA:Antisipasi Bencana Karhutala Kekeringan Kebakaran Pemukiman, BPBD Kabupaten Tegal Gelar Apel Kesiapsiagaan

Dengan apel ini, selain menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2023 tentang Kesiapsiagaan Pemda Menanggulangi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) juga meningkatkan koordinasi untuk mengatasi setiap persoalan kebencanaan.

“Selain memperkuat sistem peringatan dini, mengevaluasi rencana kontijensi, dan gladi kesiapsiagaan bencana. Semua ini tentunya memerlukan peran komponen pentahelix, dari mulai pemerintah daerah, TNI-Polri, akademisi, organisasi masyarakat, sukarelawan, hingga pelaku usaha,” kata Umi.

Dirinya meminta patroli pencegahan, penyuluhan, sosialisasi dan kampanye larangan pembukaan lahan dengan cara dibakar lebih digiatkan. Sebab ditengarai, datangnya musim kemarau ini dimanfaatkan oleh sebagian warga untuk membersihkan lahan dari gulma atau ilalang.

“Ini akan membahayakan jika kejadiannya ada di dekat SPBU atau di area yang berdekatan dengan jalan tol. Hal ini berisiko kecelakaan pada pengguna jalan tol karena tutupan asap hasil pembakaran,” tandanya.

Dia juga meminta penanggulangan karhutla tidak sebatas upaya pencegahan, tanggap darurat dan penanganan pasca bencananya saja. Namun juga penegakan hukum jika ada unsur kesengajaan atau mengabaikan imbauan larangan yang sudah disampaikan.

Diakuinya, ancaman kekeringan sebagai dampak fenomena alam El Nino tidak hanya mengganggu produktivitas pangan dan pasokan air bersih di masyarakat, tetapi juga potensi terjadinya karhutla. Sehingga untuk mengurangi risiko bencana tersebut diperlukan sistem pencegahan dan mitigasi secara terorganisir, terpadu, cepat, dan tanggap.

Apel kesiapsiagaan sendiri diikuti sedikitnya 500 personel meliputi TNI-Polri, relawan BPBD, siswa – siswi sekolah dan organisai kepemudaan.

BACA JUGA:Antisipasi Kebakaran Lahan, Polisi Ingatkan Warga Agar tidak Bakar Jerami di Tepi Tol

Senada dengan Umi, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tegal Elliyah Hidayah menjelaskan jika surat edaran terkait penanggulangan kebencanaan karhutla sebagai dampak gangguan iklim El Nino sudah disetujui Bupati Tegal dan sudah didistribusikan  ke seluruh organisasi perangkat daerah dan instansi terkait.

“Mudah mudahan setelah adanya apel gabungan ini kami dan seluruh komponen bisa bekerja sama menghadapi bencana kekeringan dan bencana lainnya sebagai dampak El Nino,” pungkasnya. ***

Sumber: