Debit Air Daerah Irigasi Sragi Pekalongan Turun Jadi 700 Liter Per Detik, Petugas Kesulitan Bagi Air

Debit Air Daerah Irigasi Sragi Pekalongan Turun Jadi 700 Liter Per Detik, Petugas Kesulitan Bagi Air

Debit air Daerah Irigasi Sragi Pekalongan turun.-Triyono-radar pekalongan

RADAR TEGAL - Fenomena El Nino yang sedang terjadi saat ini membuat sejumlah daerah kekeringan dan menurunya debit air di daerah irigasi.

Seperti Daerah Isrigasi Sragi Kabupaten Pekalongan, saat ini mengalami penurunan debit air yang cukup signifikan.

Biasanya, debit air daerah irigasi tersebut mencapai 3.600 liter prdetik. Sekarang debit airnya turun menjadi 700 liter perdetik.

Penurunan debid air itu membuat petugas kesulitan untuk membagi air ke area persawahan. 

Kondisi ini diperparan dengan jebolnya saluran irigasi Daerah Irigasi Sragi BRD 6 yang terletak di Desa Kesesi Kecamatan Kesesi belum lama ini. Untuk perbaikan diperlukan pengeringan yang memakan waktu beberapa minggu.

BACA JUGA:Sasar Rumah dengan Pintu Terbuka, Komplotan Pencuri di Pekalongan Akhirnya Tertangkap

Diketahui, saluran irigasi sekunder Daerah Irigasi Sragi jebol sepanjang 8 meter, Sabtu 8 Juni 2023. Peristiwa itu dipicu karena tanggul Kali Gosek di Kecamatan Kesesi longsor. Padahal irigasi belum lama proses pekerjaan.

Atas peristiwa tersebut, sejumlah petugas langsung melakukan koordinasi untuk penanganan. Sebab air masih dibutuhkan petani untuk menggarap area pertanian. 

Menurut Ketua Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A) Kalijogo, Tangguh, fenomena El Nino yang terjadi membuat debit air Daerah Irigasi Sragi turun dari biasanya 3.600 menjadi 700 liter per detik. 

"Sekarang debit air 700 liter per detik, padahal sebelumnya mencapai 3600 liter perdetik. Artinya bahwa El Nino ini sudah cukup berdampak dengan penurunan debit air yang ada di Kali Paingan atau sumber air dari Daerah Irigasi Sragi," katanya, Rabu 2 Agustus 2023.

Turunnya debit air di Daerah Irigai Sragi, kata dia, berdampak pada para petani. Karena mereka kesulitan mendapatkan air untuk tanaman padinya.

BACA JUGA:Gegara Iseng, Mahasiswa Pengedar Uang Palsu di Pekalongan Terancam 12 Tahun Penjara

Oleh karena itu, Tangguh menyatakan dilakukan musyawarah bersama petani dan dinas terkait. Musyawarah itu membahas langkah-langkah yang ditempuh atas sulitnya mendapatkan air.

"Hasil musyawarah akan dilakukan perbaikan di BRD 6 pada awal Agustus sampai September. Tentunya ini diperlukan teknis pengeringan, karena perawatan lantai dan sebagainya memang dibutuhkan untuk pengeringan," ujarnya sebagaimana dilansir Radar Pekalongan.

Sumber: