Cerita Sejarah Terputusnya Jawa dan Bali Bagian 1: Mpu Bekung, Anak Mpu Tantular Jelmaan Dewa Brahma

Cerita Sejarah Terputusnya Jawa dan Bali Bagian 1: Mpu Bekung, Anak Mpu Tantular Jelmaan Dewa Brahma

ILUSTRASI -Cerita sejarah terputusnya pulau Jawa dan Bali.-Tangkapan Layar-Youtube / Movie Mania

Danghyang Siddhimantra memiliki kesaktian luar biasa bagaikan jelmaan Dewa Brahma. Dia juga sangat berwibawa. 

Namun demikian, dia tidak seperti kakak dan adik-adiknya yang memiliki anak. Nama Mpu Bekung pun disematkan pada dirinya karena tidak bisa mempunyai putra. 

Adapaun gelar Danghyang Siddhimantra, Mpu Bekung dapat karena dia merupakan seorang pendeta atau Bhujangga yang sakti mandraguna dan sangat bijaksana.

Mpu Bekung pun kemudian ingin seperti kakak dan adiknya, yakni memiliki putra yang akan menjadi penerusnya kelak. 

BACA JUGA:Sejarah Kabupaten Pemalang dan Pengangkatan Bupati Ingabehi Subajaya oleh Sunan Amangkurat II pada Tahun 1652

Untuk mewujudkannya, kemudian Mpu Bekung melaksanakan upacara homa, memuja Sanghyang Brahmakunda Wijaya.

Karena kesaktiannya dan juga permohonannya, Mpu Bekung dianugerahi manik besar yang keluar dari api homa tersebut. Kemudian keluar bayi dari tengah-tengah api pahoman itu. 

Anak itu kemudian diberi nama Ida Bang Manik Angkeran. Artinya, Bang dari merah warna api itu. 

Kemudian Manik, dari manik mutu manikam yang menjadi anugerah, dan Angkeran dari keangkeran pemujaan sang pendeta yang demikian makbulnya. Demikian asal mulanya Ida Mpu Bekung memiliki putra.

Dari sinilah bermula cerita sejarah terputusnya Jawa dan Bali. Untuk kelanjutan kisahnya seperti apa? Simak artikel selanjutnya atau bagian kedua. *

Sumber: