Kuburan Seorang Nenek Sakti di Klungkung Bali Jadi Tempat Memohon Pengobatan, Begini Sejarahnya
Kuburan seorang nenek sakti di Klungkung Bali jadi tempat memohon pengobatan-Tangkapan layar YouTube/Pengabdi Zeus-
Akhirnya, daun itu dipakai sebagai boreh (istilah Bali untuk pengobatan tradisional dari bahan alami dengan pengaplikasian seperti menggunakan masker). Setelahnya, lambat laun kondisi anak tersebut membaik.
Kuburan nenek sakti ini tidak hanya jadi tempat memohon pengobatan, namun ada juga yang memohon agar diberikan keturunan.
Ada seorang wanita yang pernah datang ke kuburan untuk diberikan keturunan. Singkat cerita wanita tersebut pun hamil. Sayangnya, ia tidak kembali lagi ke kuburan untuk berterima kasih dan akhirnya dia mengalami keguguran.
Ada pancoran tempat membersihkan diri
Di area dekat kuburan Dadong Guliang, ada pancoran yang juga diyakini warga setempat berkaitan dengan kuburannya. Pancoran ini terletak di pinggir Tukad Guliang dan dibangun satu pelinggih.
Ada dua pancoran, satu khusus pria dan satunya khusus wanita. Warga sekitar menjadikan pancoran tersebut sebagai tempat pemandian untuk membersihkan jasmani dan rohami (istilahnya melukad dalam bahasa Bali).
Namun, ada beberapa larangan yang tidak boleh dilanggar jika mandi di pancoran tersebut. Misalnya berkata kotor, meletakan pakaian sembarangan, dan tidak boleh mandi tepat pukul 12 siang.
Sebab, anak dari Ketut Kontan pernah mandi tepat pukul 12 siang di pancoran tersebut dan tidak lama ia jatuh sakit.
Mereka sudah membawa anaknya berobat kemana-mana, namun hasilnya tetap nihil. Akhirnya, Ketut Kontan berinisiatif untuk meminta petunjuk lewat orang pintar dan akhirnya diketahuilah penyebabnya bahwa anaknya tersebut mandi di pancoran saat jam 12 siang.
Hingga saat ini, keluarga I Ketut Kontan berkomitmen untuk menjaga area kuburan maupun pancoran. Mereka juga tidak lupa untuk selalu menghaturkan Yadnya (sesajen) setiap rahinan (hari raya suci umat Hindu). (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: