Asa Warga Desa Timbulsloko Jawa Tengah, Kawasan yang Kini Tenggelam Akibat Perubahan Iklim

Asa Warga Desa Timbulsloko Jawa Tengah, Kawasan yang Kini Tenggelam Akibat Perubahan Iklim

desa timbulsloko--

RADAR TEGAL - Asa waga Desa Timbulsloko Jawa Tengah yang kawasannya tenggelam akibat perubahan iklim.

Desa Timbulsloko Jawa Tengah jadi salah satu desa yang mengalami banjir rob terparah di pesisir Demak. Desa ini memiliki empat pedukuhan, yaitu Bogorame, Timbulsloko, Wonorejo, dan Karanggeneng.

Data 2019 menyebut, penduduk sebanyak 3.710 jiwa, dengan pekerjaan kebanyakan sebagai nelayan dan buruh pabrik. Akibat air rob ini, jalan desa ini tertutup air sehingga warga kesulitan beraktivitas.

Kini warga desa tersebut hanya bisa beradaptasi menerima keadaan lingkungannya. Awalnya desa ini dikelilingi oleh sawah yang hijau.

Namun kini, sawah tersebut sudah tenggelam digantikan oleh air laut yang rob. Perubahan iklim ini pastinya menjadi masalah bagi warga sekitar.

BACA JUGA:Jalan-jalan Sambil Mengenang Sejarah, Inilah 3 Lokasi Kota Tua di Jawa Tengah

Tetapi asa warga sekitar tetap ada dan mencoba beradaptasi dengan kondisi lingkungannya. Kini,  warga mulai berbenah yaitu menerapkan peraturan untuk tidak menebang mangrove. 

Ada kawasan perlindungan pesisir di dekat pantai yang dibagi menjadi area mangrove, rehabilitasi, larang tangkap, dan tangkap terbatas. Tujuannya, untuk melindungi pesisir dari ancaman kerusakan dan demi keselamatan permukiman warga.

Masyarakat mulai mengenai budidaya perikanan berkelanjutan. Sanksi bagi siapapun yang menebang mangrove adalah menanam 100 bibit mangrove selain membayar denda.

Asa Warga Desa Timbulsloko Jawa Tengah

Perubahan lingkungan dan membuat desa ini mati tiada aktivitas. Banyak warga yang memanfaatkan kondisi ini salah satunya adalah Rukanah.

Mengutip dari salah satu sember, terdapat Rukanah, warga Dukuh Timbulsloko, Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Demak, Jawa Tengah ini tidak menyangka, air laut benar-benar sampai di depan rumahnya.

Rukanah merupakan salah satu warga yang rumahnya terendam rob air laut. Namun kondisi itu tak membuat Rukanah putus asa.

Ia beradaptasi dan memanfaatkan kondisi lingkungannya sekarang. Ia memasang 10 jebakan kepiting hanya beberapa langkah dari pintu rumah, pagi itu. Rutinitas itu Rukanah lakoni setelah air laut merendam jalan persis di depan rumahnya.

Aktivitas ini, lumayan untuk menambah pendapatan keluarga. Satu kilogram Rp60.000, berisi enam sampai tujuh kepiting. Untuk satu kg berisi satu atau dua kepiting Rp120.000.

Sumber: