Reklamasi Lahan Unik di Pulau Bungin: Tempat Tinggal di Atas Terumbu Karang Mati
Pulau Bungin -Sikidang-
Penduduk suku Bajo dikenal sebagai pelaut ulung sehingga anak-anak di Bungin terampil dalam menjelajah lautan dan berburu ikan. Mereka membantu orang tua mereka dengan menyelam mencari ikan di laut sejak usia dini.
Dahulu, Pulau Bungin hanya berupa gundukan pasir putih sebelum dihuni oleh suku Bajo yang membangun rumah-rumah dengan pondasi terumbu karang mati.
Warga setempat juga harus melakukan reklamasi lahan karena terbatasnya ruang di pulau tersebut. Mereka memilih area yang tergenang air laut untuk membuat gundukan tanah dengan bantuan terumbu karang mati, kemudian membangun rumah panggung di atasnya.
Beberapa warga memilih tinggal bersama keluarga besar dalam satu rumah sehingga tidak jarang satu rumah dihuni oleh beberapa kepala keluarga.
BACA JUGA:Orang Laut dari Nusantara, Fakta Unik Suku Bajo yang Jarang Diketahui
Ritual Toyah
Pulau Bungin juga memiliki ritual Toyah yang menarik. Ritual ini memperkenalkan bayi baru lahir pada dunia bahari dan diyakini membantu anak-anak di Bungin menjadi pandai menyelam dan berburu hasil laut.
Dalam ritual ini, bayi akan dipangku oleh tujuh orang perempuan secara bergantian yang duduk di atas ayunan.
Penduduk Bungin, terkenal dengan keramahannya menyambut wisatawan. Pulau ini juga memiliki dua dermaga di bagian selatan dan baratnya. Dermaga ini juga yang menjadi salah satu akses menuju pulau kecil ini.
Nah, itu lah informasi mengenai Pulau Bungin salah satu pulau terpadat di dunia. Jika Anda ingin merasakan pesona kepadatan unik dan kehangatan budaya lokal, Bungin adalah destinasi yang wajib Anda kunjungi.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: bicara fakta