Kampung Tertinggi Di Magelang Dusun Butuh Kaliangkrik, Mirip Desa Sherpa Namche Bazar Himalaya

Kampung Tertinggi Di Magelang  Dusun Butuh Kaliangkrik, Mirip Desa Sherpa Namche Bazar Himalaya

Dusun Butuh Kaliangkrik-maps.google.com-

RADARTEGAL.DISWAY.ID-Dusun Butuh Kaliangkrik terletak  Desa Temanggung, Kabupaten Temanggung tepatnya lereng Gunung Sumbing  bagian barat  ketinggian 1750  mdpl. Kampung tertinggi di Magelang kerap disebut Nepalnya Indonesia  dan  mirip dengan Desa Sherpa Namche Bazar Himalaya 

Ketika berada di kawasan  pemukiman   penduduk Dusun Butuh Kaliangkrik seperti  sedang berada di Negara Nepal  kawasan pegunungan  Himalaya yang keindahan alamnya mempesona.

Dusun Butuh Kaliangkrik Sempat  Viral Tahun 2019

Sebelum terkenal seperti sekarang dahulu sempat  viral  di  media sosial Juli 2019 lalu dengan sebutan Nepal  Van Java oleh pendaki senior. Sebutan Nepal lantaran  pendaki tersebut  telah mengunjungi Desa Sherpa Namche Bazar di negara Nepal.

Ia menyebut  pemukiman warga di  Dusun Butuh mirip apa yang dilihatnya di kaki pegunungan Himalaya. Baik dari susunan rumah penduduk  serta letak pemukimannya persis seperti Desa Sherpa Namche Bazar di negara Nepal  kemudian  populer  Nepal  Van Java

Bangunan Milik Penduduk Bersusun Seperti Terasiring

Letak kampung berlokasi Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik  dilereng Gunung Sumbing  bagian barat. Pada ketinggian 1750  mdpl menjadi Kampung tertinggi di Magelang yang tata  ruang alami berjajar rapi menghadap  selatan lereng Gunung Sumbing.

Hal menarik dari tata ruang pemukiman Dusun Butuh bersusun  seperti terasering. Kampung yang berpenduduk sekitar 450 KK atau 1500-an jiwa mayoritas  bekerja sebagai  petani berbentuk terasering.

  Pemukiman tersebut  mengikuti kontur tanah kanan-kiri lereng Gunung Sumbing dengan cat  warna-warni seperti rumah-rumah dikaki pegunungan Himalaya. Kini, Kampung tertinggi di Magelang Dusun Butuh Kaliangkrik berkembang  pesat menjadi desa wisata yang indah.

Letak pemukiman penduduk berada lereng Gunung Sumbing dengan tata ruang terasering telah menghantarkan  Dusun Butuh yang tadinya biasa saja, tetapi sekarang menjelma sebagai desa wisata mempesona.

Kehidupan masyarakat  setempat yang sebelumnya petani sayur sesudah berubah  desa wisata  beralih sebagai pengusaha homestay, tukang ojek, pemandu wisata dan lainnya  berkaitan sektor  wisata.

Kearifan Budaya  Lokal  Tetap Terjaga

Dusun Butuh  sebagai kampung tertinggi di Magelang yang sekarang  berubah  sebagai  desa wisata. Tetap menjunjung  kearifan budaya  lokal  seperti saparan,  nyadaran dan mauludan. Salah satunya nyadran yang  digelar  setiap menjelang bulan ramadhan tetap dilestarikan dengan penuh  sakral dan  hikmad.

 Kearifan budaya  lokal  masih ada di Dusun Butuh  adalah  saparan atau bersih  dusun atau merti   desa yang digelar setiap bulan Sapar. Acara saparan diawali tahlilan dan mujadahan dirumah kepala dusun pada siang hari kemudian dilanjutkan acara hiburan tari tayub digelar semalam  suntuk.

Saparan  digelar masyarakat Dusun Butuh sebagai  wujud syukur atas  rezeki dari  Allah SWT. Nyadran juga  menjadi adat istiadat masyarakat menjelang bulan ramadhan yang diawali bersih  makam  dan ziarah  kubur bertujuan kirim doa kepada leluhur  serta membersihkan diri sambut ramadhan

Pada acara  nyadran di Dusun Butuh diadakan pada makam setempat kemudian saat  datang  ke makam  warga membawa makanan terdiri dari nasi dan lauk pauk dan sesudah acara  doa dilanjutkan makan bersama-sama seluruh warga di lokasi makam

Kearifan budaya  lokal  yang menarik adalah  acara mauludan yang biasanya bacaan sholawatan di masjid  dan mushola. Kemudian yang membedakan  dengan mauludan  desa lainnya adalah gelar sholawatan dari  kelompok sholawatan.

Gelar sholawatan  di rumah kepala dusun selanjutnya  acara “Metaake” atau membawa nasi, daging  ayam dan pisang dalam  satu  bakul. Makanan itu dibawa ke rumah  kepala dusun berikutnya dimakan bersama-sama warga setempat.

 Itulah ulasan kampung tertinggi di Magelang Dusun Butuh Kaliangkrik yang tetap menjaga Kearifan budaya  lokal  seperti saparan,  nyadaran dan mauludan sampai sekarang. Walaupun sekarang  Dusun  Butuh  sudah berubah menjadi desa  wisata.*



 

Sumber: