4 Fakta Bunga Edelwies, Bunga Abadi yang Terancam Punah Akibat Sering Dipetik

4 Fakta Bunga Edelwies, Bunga Abadi yang Terancam Punah Akibat Sering Dipetik

Edelweis Jawa -tanamancantik.com-

RADAR TEGAL – Bunga Edelweis merupakan salah satu tanaman endemik asli Indonesia. Hal ini bermakna bahwa keberadaan bunga ini hanya terdapat di beberapa wilayah Indonesia saja.

Julukan Edelweis sebagai bunga abadi karena kandungan hormon etilen yang mampu mencegah kerontokan kelopak bunga. Berkat hormon tersebut, bunga edelweiss mampu bertahan hingga 10 tahun lebih.

Karena sangat terkenal sebagai bunga abadi, Edelweis seringkali dipetik oleh para pendaki sebagai kenang-kenangan maupun souvenir. Hal tersebut membuat keberadaan bunga endemik ini semakin terancam punah.

Sebetulnya sudah terdapat larangan memetik bunga edelweis pada UU Nomor 5 tahun 1990. Bahkan, denda dan ancamannya tidak main-main, yakni denda hingga Rp200 juta dan 10 tahun penjara.

BACA JUGA:Dari Bikin Gatal-gatal Hingga Kematian, Inilah 7 Tanaman Beracun di Indonesia

4 Fakta Bunga Edelweis, Bunga Abadi yang Mulai Punah

Asal-usul Bunga Edelweis Jawa

Caspar Georg Reinwardt merupakan ilmuan asal jerman yang pertama kali menemukan bunga edelweis jawa, dan ia teliti lebih lanjut di tahun 1819.

Nama bunga ini juga berasal dari bahasa Jerman, yakni edel yang berarti mulia dan weiss yang bermakna putih. Bunga ini juga ditemukan pertama kali di lereng Gunung Gede, Jawa Barat.  

Bunga edelweis jawa dapat dengan mudah ditemukan pada sejumlah pegunungan di Indonesia. Beberapa lokasinya di Gunung Lawu, Gunung Rinjani, Gunung Semeru, Gunung Pangrango, Gunung Gede, dan Gunung Papandayan.

 Ciri-ciri Bunga Edelweis

Edelweis Jawa memiliki nama latin Anaphalis javanica. Biasanya bunga ini tumbuh tidak lebih dari 1 meter. Namun, dalam kondisi tertentu, bunga abadi ini dapat tumbuh hingga 8 meter.

Nama lain dari bunga edelweiss adalah Bunga Senduro yang dapat berkembang biak secara generatif. Serbuk-serbuk bunga ini sangat ringan sehingga mudah terbawa angin.

Memiliki sifat tangguh, bunga endemik ini juga mampu tumbuh di tempat yang tandus dan bunganya tetap tidak rontok.

Edelweis jawa termasuk sebagai tumbuhan epifit, sehingga batangnya tidak membesar dan sekaligus menjadi tangkai bunga. Permukaan luar batang edelweiss ditutupi kulit yang kasar dan bercelah.

Daun bunga ini berbentuk linear yang terdapat bulu-bulu halus berwarna putih. Biasanya panjang daun bunga edelweis berkisar 4-6 cm dengan lebar 0,6 cm.

Pada setiap satu tangkai bunga, terdapat 5-6 kepala bunga berwarna kuning yang memiliki ukuran 5 mm dan dikelilingi oleh daun muda. Kelopak bunganya sendiri berwarna putih dan tekturnya lembut.  

Selain jenis Anaphalis Javanica yang hanya terdapat di Pulau Jawa, edelweis memiliki jenis lain, yaitu Leontopodium alpinum yang hanya dapat dijumpai di Pegunungan Alpen dan Gunung Semeru Indonesia.

BACA JUGA:Anggrek Hitam, Tanaman Langka Asli Indonesia yang Harganya Mencapai Ratusan Juta

Menjadi tumbuhan pelopor

Bunga edelweis memiliki karakter yang mampu hidup pada kondisi tanah yang tandus. Hal ini juga yang membuat bunga ini menjadi pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan.

Fakta lainnya, bunga edelweis dapat membentuk mikoriza dari jamur tanah tertentu. Nantinya, mikoriza akan dilepaskan dan secara efektif menyebar dan memperluas akar, yang akan meningkatkan efisiensi saat mencari unsur hara.

Bunga endemik ini juga menjadi sumber makanan, karena mampu menarik lebih dari 300 jenis serangga saat bunga-bunganya bermekaran. Hebatnya lagi, Edelweis dapat menjadi tempat bersarang burung tiung batu saat dibiarkan tumbuh kokoh.

Memiliki banyak kuntum kuntum bunga

Secara teknisnya, bunga edelweis tidak terdiri hanya dari satu bunga, tetapi terdiri dari 50 hingga 500 kuntum kecil.

Berbagai kuntum kecil tersebut dikelompokkan menjadi 2-12 kepala bunga kuning, terkelilingi oleh 5-15 daun putih beludru, dan tersusun berbentuk bintang.

Bunga cantik ini biasanya bermekaran saat bulan Juli sampai September pada bebatuan kapur terbuka, dan di tepi padang rumput.

BACA JUGA:Sumpek dan Bosan Tinggal di Pulau Jawa? Ini 4 Provinsi Tersepi di Indonesia

Keindahan bunga edelweis yang langka memang memiliki daya tariknya sendiri. Namun, bukan berarti kita dapat sembarangan memetik bunga edelweis. Apalagi bunga ini akan mati jika di bawa ke dataran rendah.

Apabila ingin menikmati bunga ini cukup dilihat dan diabadikan melalui foto. Mari kita cegah bunga edelweis dari kepunahan agar benar-benar dapat menjadi bunga abadi seperti julukannya.***

Sumber: https://1001indonesia.net/edelweis-jawa-bunga-abadi-yang-dilindungi/