Termasuk Penganut Matrilineal, Begini Rupanya Asal Usul Suku Aneuk Jamee
--egindo.co
Selepas dari perantauannya tersebut, ia kembali ke tanah Minang, tepatnya di Ulakan, untuk menyebarkan ajaran agama Islam. Ajaran Islam yang ia sebarkan merupakan tarekat Syattariyah sebagaimana yang ia pelajari dari Syekh Abdurrauf.
Suku Minang menyelamatkan diri dari Perang Padri
Arus migrasi suku Minang ke pesisir barat Aceh meningkat drastis ketika Perang Padri meletus di Sumatera Barat. Mirisnya perang tersebut terjadi karena adanya pertikaian antara Kaum Padri dan Kaum Adat.
Bahkan, Belanda sempat ikut campur memihak Kaum Adat. Masyarakat Minang yang tidak ingin terseret ke dalam pergolakan perang tersebut akhirnya melarikan diri ke Aceh dan menetap di sana.
Pernikahan antara Minang dan Aceh
Akulturasi antara suku Minang dan suku Aceh inilah yang nantinya melahirkan suku Aneuk Jamee. Meskipun suku akulturasi ini menggunakan sistem matrilineal atau garis keturunan dari ibu, tetapi masih bisa mengangkat saudara atas hubungan sosial untuk hubungan kekerabatannya.
Pernikahan adat Aneuk Jamee sendiri mewajibkan orangtua untuk menjodohkan anaknya, baik laki-laki maupun perempuan. Namun, anak juga boleh memilih calonnya sendiri selama memenuhi syarat agama dan keturunan.
Setelah menentukan pilihan, tentunya keluarga harus melalui pertimbangan ninik mamak (abang tertua di pihak ibu) terlebih dahulu. Hal ini membuktikan bahwa suku imigran ini masih kental dengan sistem matrilineal seperti suku asli Minang.
Persebaran suku imigran Minang di Aceh
Suku imigran ini tersebar di sepanjang pesisir barat Aceh, mulai dari Singkil, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, dan Simeuleu. Namun, wilayah yang paling mereka dominasi berada di kecamatan Aceh Selatan dan Aceh Barat Daya.
Demikian, informasi mengenai asal usul suku Aneuk Jamee yang menganut matrilineal. Semoga bermanfaat bagi Anda yang ingin mengenal lebih dalam tentang suku-suku di Indonesia.***
Sumber: https://youtu.be/5yz9ywvmhkk
- Share:
