Gawat! 23 Orang di Brebes Meninggal Karena TBC, Total Kasus Capai 2.251

Gawat! 23 Orang di Brebes Meninggal Karena TBC, Total Kasus Capai 2.251

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Menyakit Menular Dinkes Kabupaten Brebes Imam Budi Santoso --

BREBES, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Penyakit TBC di Kabupaten Brebes menjadi salah satu masalah kesehatan yang harus diwaspadai. Apalagi kasus ini sudah merenggut nyawa 23 penderitanya selama periode Januari hingga Juni 2023.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Brebes mencatat ada 2.251 kasus TBC. Jumlah tersebut terbagi menjadi dua kategori. 

"Dari 2.251 kasus TBC periode Januari-Juni itu, terbagi dua kategori. Yakni, TB SO 2.215 orang dan TB RO 36 orang," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Menyakit Menular Dinkes Kabupaten Brebes Imam Budi Santoso mengatakan, Senin, 19 Juni 2023.

Dia mengakui, dari total kasus TBC di Kabupaten Brebes, 23 orang penderita TBC dilaporkan meninggal dunia dan 11 orang lainnya putus berobat.

Imam menyebutkan, untuk gejala TBC sendiri ditandai dengan berat badan yang turun drastis hingga batuk berdarah. Masih tingginya penderita TBC ini menjadi perhatian khusus lantaran masuk kategori penyakit menular.

"Untuk penderita TBC sendiri, kami imbau agar selalu rutin memeriksakan ke layanan kesehatan terdekat. Selain itu, rutin meminum obat yang telah diberikan oleh tim medis," ujarnya.

BACA JUGA:GAWAT! 214 Anak di Brebes Positif Tertular TBC, Dinkes Temukan 1.036 Kasus Baru

Seperti diketahui, TBC SO adalah kondisi di mana kuman Mycobacterium tuberculosis masih sensitif terhadap Obat Anti TB (OAT). Yakni, dengan masa pengobatan selama kurang lebih 6-9 bulan. 

Sementara TBC RO adalah kondisi di mana kuman Mycobacterium tuberculosis telah mengalami kekebalan terhadap Obat Anti TB (OAT). Masa pengobatan bagi orang dengan TBC RO dapat berkisar antara 9-24 bulan.

Imam mengimbau agar masyarakat yang memiliki gejala atau kontak dengan penderita TB agar mau melakukan pemeriksaan dahak. 

"Untuk pasien yang sedang pengobatan diharapkan untuk minum obat secara teratur sampai sembuh dan menjaga pola hidup sehat serta menerapkan etika batuk," tandasnya. ***

Sumber: