Biksu Thudong Hampir Tiba di Borobudur, Liong Hok Bio Magelang Bakal Jadi Tempat Istirahat

Biksu Thudong Hampir Tiba di Borobudur, Liong Hok Bio Magelang Bakal Jadi Tempat Istirahat

LOKASI MENGINAP- Kelenteng Liong Hok Bio Kota Magelang dipastikan menjadi lokasi menginap para biksu thudong saat berada di Kota Magelang. -Facebook Liong Hok Bio Magelang-

“Kami akan memberikan sambutan untuk menyambut 32 Biksu Thudong dengan barongsai. Kami juga mencoba mengajak Wali Kota Magelang hingga Kapolres Magelang Kota untuk ikut serta menyambut, tapi sampai sekarang belum ada jawaban,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Minggu, 28 Mei 2023.

BACA JUGA:32 Biksu Thudong Akan Naik Turun Bukit dan Seberangi Sungai Menuju Wihara Sima 2.500 Buddha Jayanti Semarang

Dia menjelaskan, agenda para Biksu Thudong saat tiba di Magelang, salah satunya akan menginap selama satu malam di Kelenteng Liong Hok Bio. Magelang sendiri menjadi salah satu tujuan para biksu thudong dengan tujuan utama Candi Borobudur.  

Sesuai jadwal yang ada di Kementerian Agama, para biksu thudong juga akan melakukan ritual di Mrapen dan Candi Mendut.

Sesuai jadwal, nantinya dalam rangka Hari Raya Waisak, akan ada acara Bakti Sosial Pengobatan Gratis pada tanggal 30 dan 31 Mei 2023. Kemudian para biksu akan mengambil Api Dharma di Mrapen, Grobogan.

Lalu ada ritual pensakralan di Candi Mendut pada tanggal 2 Juni 2023. Kemudian pengambilan Air Berkah di Umbul Jumprit, Temanggung, dan Ritual pensakralan Candi Mendut pada tanggal 3 Juni 2023.

Sehari berikutnya yakni tanggal 4 Juni, mereka akan mengikuti Kirab Waisak Candi Mendut ke Candi Borobudur. Detik-Detik Waisak, Pradaksina Candi Borobudur, dan Pelepasan Lampion Waisak.

Festival tersebut merupakan pertanda penutupan perayaan Waisak 2567 BE tahun 2023. Festival lampion di Borobudur ini juga bisa diikuti oleh masyarakat umum.

Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama Supriyadi menerangkan, penetapan Hari raya Tri Suci Waisak di Indonesia menggunakan metode Purnama-Sidhi berdasarkan perhitungan Astronomi yang bersifat universal, ilmiah, dan modern.

“Jadi dalam satu tahun itu matahari berjumlah 365 hari. Sedangkan satu tahun lunar hanya 355 hari. Sehingga, terdapat perbedaan 10 hari setiap tahunnya,” jelasnya.

Menurut Supriyadi, pada tahun kabisat lunar, dalam satu tahun terdapat 13 purnama. Pada saat itu, terdapat bulan Waisak ganda. 

Maka, perhitungannya berpatokan pada kalender lunar atau chandra Buddhis yang sudah menyesuaikan dengan perhitungan kalender matahari atau solar-surya. Atau, perhitungan luni-solar yang setiap satu daur 19 tahun terdapat 7 tahun kabisat lunar dengan 7 bulan sisipan.

“Tahun 2023 Masehi adalah tahun kabisat lunar di mana terdapat bulan Waisak ganda. Maka yang diambil adalah Purnama-Sidhi Waisak kedua yang jatuh pada 4 Juni 2023,” katanya.

BACA JUGA:Biksu Thailand Bawa 3 Bendera saat Ritual Thudong, Ternyata Ini Maknanya

Staf Khusus Menteri Agama Wibowo Prasetyo mengatakan, bahwa perayaan Waisak nanti akan menghadirkan banyak biksu dari manca negara seperti Thailand, Singapura, dan Malaysia.

Sumber: