DPRD Pemalang Larang Pemdes Bangun Desa Wisata : Anggarannya Besar Sayang Jika Harus Mangkrak
Anggota DPRD Kabupaten Pemalang Sutiah mengampaikan hal tentang pembangunan desa wisata.-Agus Pratikno-
PEMALANG, radartegal.com - DPRD Pemalang Pemerintah Desa (Pemdes) membagun desa wisata.
Larangan ini ditegaskan oleh Anggota DPRD Kabupaten Pemalang Sutiah, saat Rapat Bapemperda DPRD di ruang rapat Gedung Dewan, kemarin.
Sutiah mengaku sangat prihatin ketika melihat hasil pembangunan desa wisata yang pada akhirnya berujung mangkrak.
BACA JUGA:Serunya Maxi Yamaha Day Jawa Tengah, 300 Lebih Peserta 'Healing' di Karanganyar
Sutiah berkaca pada desa wisata di Kecamatan Belik, yang dulunya menjadi potensi desa, sekarang tak lagi.
Karena bangunan yang ada terkena longsor tidak bisa memperbaikinya lagi.
"Setiap desa jangan suka hanya membuat wisata-wisata desa, jika pada akhirnya hanya mangkrak begitu saja. Padahal pembangunannya sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi," tandasnya.
BACA JUGA:Demian Putuskan Pensiun dari Dunia Sulap, Alasan Sang Ilusionis Mengejutkan
Sutiah lebih lanjut menyampaikan, jika dilihat hasil pembangunan desa wisata yang ada di Kecamatan Pulosari, diakuinya sangat baik.
Bahkan dapat memberikan pendapatan asli daerah (PAD) untuk Kabupaten Pemalang.
Beda dengan yang ada di Kecamatan Belik, di salah satu desa, yang awalnya membangun desa wisata cukup berpotensi, sekarang justru tak terurus lagi, akibat terkena longsor. Sampai sekarang tidak lagi diperbaiki.
BACA JUGA:New Honda CBR250RR Disebut Tercepat di Kelasnya, Ronaldo Wijaya: Ingin Bukti, Buat Aja SPK-nya
"Di Kecamatan Pulosari desa wisatanya sudah berjalan, bahkan sudah bisa memberikan PAD untuk Kabupaten Pemalang. Namun dengan wisata desa yang ada di Kecamatan Belik, dengan kejadian longsor, wisata desa itu sampai hari ini tidak lagi terurus dan mangkrak. Makanya kami hawatir dengan pembangunan desa wisata hasilnya hanya begitu-begitu saja," ujarnya.
Rasa keprihatinan dan kehawatiran Sutiah dengan pembagunan desa wisata yang berujung mangkrak, karena anggaran pembangunannya besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: