Komitmen Bangun Pemerintahan Bersih, Plt Bupati Pemalang Bilang Awal Terjadinya Korupsi saat Pencoblosan

Komitmen Bangun Pemerintahan Bersih, Plt Bupati Pemalang Bilang Awal Terjadinya Korupsi saat Pencoblosan

Plt Bupati Pemalang Mansur Hidayat menyambut tim penilai desa anti korupsi di Desa Bojongnangka.-Agus Pratikno-

PEMALANG, radartegal.com - Plt Bupati Pemalang Mansur Hidayat berkomitmen membangun pemerintahannya yang bersih dari korupsi.

Komitmen itu terus digelorakan, baik di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) hingga tingkat pemerintahan desa.

Mansur memandang bahwa terjadinya korupsi itu, karena dari awal ada sesuatu yang dilakukan saat pencoblosan. 

Dicontohkan, di pemerintah desa, salah satu alasan kenapa pemerintah desa masih melakukan korupsi.

BACA JUGA:Meresahkan, Warung Remang Plus Plus Berkedok Warkop di Pemalang Segera Diterbitkan

Karena dulu ketika warga datang minta pelayanan dan untuk mendapatkan tanda tangan kepala desa, lalu dimintai uang. 

Sedangkan sekarang meskipun terkadang tidak meminta, masih saja ada warga yang memberikan uang. 

"Hal semacam itu sekarang ini dinamakan gratifikasi atau suap, yang masuk pada tindak pidana korupsi," katanya saat menyambut kedatangan tim penilai desa anti korupsi di Desa Bojongnangka, Jumat 21 Oktober 2022.

Mansur menyatakan akan terus membangun komitmen melakukan pencegahan terhadap terjadinya tindak pidana korupsi yang ada di Kabupaten Pemalang. 

BACA JUGA:Bangunan Kolam Renang, Hotel, hingga Rumah Sakit Plat Merah di Pemalang Mangkrak

Untuk itu, pihaknya saat melakukan monitoring dalam tahapan pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) menekankan agar tidak ada uang dalam pencoblosan.

"Makanya, kemarin saat ada pemilihan kepala desa, semua calon kepala desa dikumpulkan dan diberi arahan agar saat melakukan pencoblosan untuk tidak dikasih uang. Karena warga masyarakat masih menghendaki hal semacam itu," ujarnya.

Namun demikian, setelah diberikan arahan dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa, dari sebanyak 11 desa, ada yang tidak menggunakan uang.

Artinya warga yang tidak diberikan uang, masih saja mau melakukan pencoblosan.

Sumber: