Motif Asmara Menyelimuti Kematian ASN Perempuan di dalam Mobil di Parkiran DPRD Riau

Motif Asmara Menyelimuti Kematian ASN Perempuan di dalam Mobil di Parkiran DPRD Riau

Korban Fitri Yulisunarti-Istimewa-

PEKANBARU, radartegal.com - Ditemukan tewas di mobil dengan leher terikat kain, kematian seorang aparatur sipil negara (ASN) perempuan di parkiran Gedung DPRD Riau diduga karena motif asmara.

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Andrie Setiawan, mengaku telah mengamankan enam kamera pengawas di enam titik di sekitar lokasi. 

"Untuk rekamannya masih kami analisa, belum dapat kami sampaikan," ujarnya, Senin, 12 September 2022.

Dia menyebut kematian wanita berusia 40 tahun itu ada keterkaitan dengan hubungan asmara yang sedang dijalaninya.

"Kematian korban ada hubungan atau kedekatan dengan asmara," ujarnya pula.

Namun, hingga saat ini, pihaknya belum dapat menyatakan penyebab pasti kematian perempuan ini. Selain itu, saksi-saksi yang berkaitan dengan korban masih dalam pemeriksaan.

ASN wanita yang diketahui bernama Fitria Yulisunarti ditemukan meninggal dunia dalam mobil di parkiran bawah Kantor DPRD Provinsi Riau pada Sabtu, 10 September 2022.

"Terkait korban ini dibunuh atau tidak belum bisa kami sampaikan, karena masih proses pemeriksaan saksi-saksi dan alat bukti. Hingga kini 12 saksi telah dimintai keterangan. Sekarang masih dilakukan pendalaman," kata dia lagi.

Diketahui Fitria Yulisunarti yang merupakan warga Pekanbaru tersebut ditemukan tewas tergantung dalam mobil Daihatsu Terrios warna silver dengan Nopol 1389 VX yang terparkir di basement Kantor DPRD Riau.

Saat ditemukan, Fitri yang mengenakan jilbab cokelat tergantung di sebuah kain yang dikaitkan ke pegangan tangan bagian dalam mobil. Bahkan pada hidung korban juga terlihat mengeluarkan darah.

Mayat perempuan beridentitas Fitria Yulisunarti (40) yang ditemukan dalam mobil di parkiran basement Kantor DPRD Provinsi Riau terkonfirmasi meninggal dunia lebih dari 24 jam pada saat akan dilakukan autopsi oleh RS Bhayangkara Polda Riau, Sabtu, 10 September 2022. 

Sementara, Petugas Pelayanan Medis RS Bhayangkara Polda Riau Kompol Supriyanto memperkirakan kematian lebih dari 24 jam pada saat jenazah ditemukan.

Terkait adanya darah keluar dari hidung dan mata korban, Supriyanto mengungkapkan itu hal yang normal ditemukan dalam kasus serupa.

"Keluarnya darah dari hidung dan mata korban merupakan hal yang biasa ditemukan. Itu tak ada yang aneh, sesuatu yang normal dari kasus orang mati tergantung," kata Supriyanto seperti dikutip dari Fin.co.id. (*)

Sumber: fin.co.id