Seperti Cerita Porno yang Brutal, Menteri Mahfud MD Sebut Kasus Ferdy Sambo 'Menjijikan'

Seperti Cerita Porno yang Brutal, Menteri Mahfud MD Sebut Kasus Ferdy Sambo 'Menjijikan'

Mahfud MD--Facebook

"Sebaiknya pakai sistem ketatanegaraan kita saja, yang memeriksa dan yang menghukum beda dong gitu. Sehingga disejajarkan saja dengan Sambo. Nah, itu pemikiran sementara ya agar tidak ada satu tangan," ujar Mahfud MD. 

Sebab Mahfud MD mengatakan, Ferdy Sambo sosok yang ditakuti. Bahkan sekelas bintang tiga yang lebih tinggi darinya.

"Sekarang kan pada takut juga. Sekarang yang saya dengar bintang tiga pun nda bisa lebih tinggi dari dia, meskipun secara struktural iya," kata Mahfud MD. 

Mahfud bilang, di Polri itu ada pusat-pusat kekuatan. Hal itu terlihat ketika Kapolri kesulitan mengungkap pelaku pembunuhan Brigadir Yoshua atau Brigadir J.

"Kenapa Kapolri itu tidak selalu mudah menyelesaikan masalah, kerana meskipun secara formal dia menguasai, tapi di situ ada kelompok-kelompok yang bisa menghalangi-halang. Misalnya di kasus Sambo ini," ujar Mahfud MD. 

Kelompok Ferdy Sambo Seperti Kerajaan

Mahfud MD mengatakan, kasus kematian brigadir Yoshua atau Brigadir J banyak hambatan-hambatan di dalam penanganannya.

Hambatan itu berasal dari dalam Institusi Polri sendiri. Mahfud menjelaskan, Ferdy Sambo membentuk kelompok di dalam tubuh Polri untuk menghalangi penyelidikan dan penyidikan kasus tersebut.  Bahkan kelompok Ferdy Sambo ini seperti sebuah kerajaan besar di Mabes Polri.

"Ada hambatan-hambatan di dalam secara struktural, karena ini tidak bisa dipungkiri karena ada kelompok Sambo seperti menjadi kerajaan polri sendiri di dalam. Seperti Sub Mabes yang sangat berkuasa. Dan ini yang menghalang-halangi. Kelompok ini yang jumlah 31 orang itu yang sekarang sudah ditahan," ujar Mahfud MD dikutip dari Fin.co.id.

Mahfud MD menjelaskan, kelompok Sambo ini terdiri dari 3 klaster. Masing-masing dengan tugasnya. (ima/rtc)

 

Sumber: fin.co.id