Motif Pembunuhan Brigadir Joshua Belum Jelas, Abdillah Toha Duga Lebih Gawat dari Asmara

Motif Pembunuhan Brigadir Joshua Belum Jelas, Abdillah Toha Duga  Lebih Gawat dari Asmara

Brigadir J dan Putri Candrawathi--

Di dalam sesi wawancara pada program Hotroom yang tayang di televisi swasta Metro TV, Kamaruddin pun mengungkapkan, apa yang diduga menjadi motif pembunuhan terhadap Brigadir J.

Kepada Hotman Paris, Kamaruddin membenarkan bahwa motif pembunuhan itu terkait konten dewasa, artinya ada kaitannya dengan urusan percintaan.

Namun demikian, bukan percintaan atau pelecehan seperti yang dituduhkan kepada Brigadir J, melainkan Brigadir J, diduga mengetahui sesuatu mengenai skandal Kadiv Propam saat itu, yang diduga terkait urusan percintaan.

Ferdy Sambo diduga membunuh Brigadir J lantaran ajudannya itu membocorkan rahasia percintaan dirinya dengan wanita lain.

"Motivasinya (Ferdy Sambo membunuh Brigadir J) adalah dendam. Dendam dari pelaku kepada almarhum," ungkap Kamaruddin, sebagaimana dilihat dalam tayangan video di Channel YouTube metrotvnews program Hotroom, Jumat, 12 Agustus 2022.

Kamaruddin pun membeberkan kronologis perkara, yang diduga memicu terjadinya pembunuhan terhadap Brigadir J.

"Pada tanggal 21 Juni (2022) ada pengancaman. Sampai anak klien saya, almarhum Nofriansyah Yoshua Hutabarat itu mengadu pada kekasih, menangis-nangis, meminta perpisahan, meminta maaf dan meminta supaya dicarikan pria lain untuk menikahi dia (kekasih brigadir J), karena dia akan dibantai," ungkap Kamaruddin.

"Motivasinya (pelaku pembunuh) itu, ada dua motivasi. Squad lama itu iri hati kepada almarhum ini karena ini almarhum anak yang lebih disayang. Kemudian ada dugaan yang diduga pelakunya adalah si Bapak (Ferdy Sambo). Dugaan ada perempuan lain yang diisukan cantik-cantik itu," jelas Kamaruddin.

"Kemudian si Ibu (Putri Candrawathi) menanya kepada anaknya atau yang sudah dianggap anaknya (Brigadir J), Bapak kemana, kenapa tidak pulang dan seterusnya. Diduga almarhum ini memberitahu, Bapak pergi ke sana, makanya tidak pulang. Disebut salah satu tempat dengan si nona atau siapalah, si cantik," sambungnya.

"Maka ketika mereka berangkat tanggal 2 (Juli 2022) bersama-sama ke Magelang, di Magelang itu diduga ada pertengkaran antara si Bapak dengan si Ibu, sehingga terjadilah nangis-nangis itu (Putri Candrawathi)," kata Kamaruddin.

"Akibatnya, ada lagi ancaman kepada dia (Brigadir J), tetapi dari para ajudan, gara-gara ini (Almarhum Brigadir J), Ibu jadi sakit. Kemudian si Bapak ini (Ferdy Sambo) duluan pulang, diduga untuk mempersiapkan (rencana pembunuhan Brigadir J)," lanjutnya dikutip dari Fin.co.id. (ima/rtc)

 

Sumber: fin.co.id