HP Brigadir J Tak Jelas, Baju Dinasnya pun Ikut Hilang, Apa Almarhum Dibawa ke Rumah Sakit Telanjang?

HP Brigadir J Tak Jelas, Baju Dinasnya pun Ikut Hilang, Apa Almarhum Dibawa ke Rumah Sakit Telanjang?

--

Tidak hanya telepon seluler atau HP milik Brigadir J saja yang hilang, baju dinas yang dipakai saat almarhum tewas ditembak pun ikut hilang. Pengacara keluarga, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan fakta itu usai menjalani pemeriksaan sebagai pelapor dalam kasus dugaan pembunuhan berencana di Bareskrim Polri, Selasa (2/8).

“kan, sudah lama. Apakah bajunya almarhum mulai bajunya, celananya, kaus kakinya sudah dikuasai penyidik atau belum?” kata Kamaruddin, Selasa (2/8) malam.

Namun, saat ditanya perihal itu, lagi-lagi penyidik tak berani menjawabnya. “Mereka (penyidik) juga tidak bisa menjawab,” kata Kamaruddin.

“Kemudian, pakaian terakhir yang dipakai baju juga hilang,” sambung Kamaruddin.

Menurutnya, selain HP, keberadaan baju Brigadir J itu cukup penting. Ada beberapa pertimbangan yang disampaikan Kamaruddin. “Kalau ditembak berati bajunya bolong dan berdarah, kalau ditembak dari belakang, otaknya, darahnya bercucuran kena ke baju.” 

Baju terakhir yang dikenakan Brigadir J itu juga bisa mengungkap penyebab luka yang dialaminya. “Kemudian, dilukai di pundak kanan. Tentu bajunya juga rusak karena sampai luka terbuka.”

“Apakah itu karena golok atau sayatan? Kami belum tahu. Dengan ada bajunya akan ketahuan,” ujar Kamaruddin lagi.

Kendati demikian, Kamaruddin menyakini baju milik Brigadir J telah diamankan penyidik. “Saya kira bajunya sudah dikuasai oleh penyidik,” ungkap dia.

Kamaruddin menyebutkan bila pakaian Brigadir J hilang, penyidik wajib menjelaskan siap pelaku yang menghilangkan baju itu.“Kalau ada kehilangan baju, siapa yang menghilangkan? Kemungkinan cuma dua, ada di rumah dinas itu atau RS polri.”

Kamaruddin tak yakin bila tim kedokteran forensik Polri yang menghilangkan pakaian Brigadir J. “Kalau RS polri menghilangkan baju itu, apa kepentingan dokter-dokter itu. Apakah Brigadir J dibawa ke RS dalam kondisi telanjang?”

“Tidak mungkin, atau mungkin bajunya dibuka di rumah dinas. Karena itu baju dan handphone adalah barang bukti yang sangat perlu,” tutur Kamaruddin. (*)

Sumber: