Temukan Goresan di Leher, Kamaruddin Simanjuntak Makin Yakin Brigadir Nopriansyah Dibunuh

Temukan Goresan di Leher, Kamaruddin Simanjuntak Makin Yakin Brigadir Nopriansyah Dibunuh

Pengacara keluarga Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak kembali mendatangi Bareskrim Polri untuk membawa bukti baru kematian Brigadir J. Yaitu adanya bekas luka di leher korban yang diduga bekas lilitan tali atau kawat. Foto: jppn.v--

JAKARTA - Kamaruddin Simanjuntak, kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua Hutabarat mengeklaim menemukan bukti baru dari foto jenazah. Salah satunya bekas goresan di leher.

“Kami mendapatkan bukti lain, ternyata ada luka semacam lilitan di leher,” kata Kamaruddin, Rabu (20/7).

Dia menduga Brigadir J sempat dijerat dari belakang.

“Ada semacam goresan di leher dari kanan ke kiri, seperti ditarik pakai tali dari belakang dan meninggalkan luka dan memar,” kata Kamaruddin.

Pihak Brigadir J makin meyakini adanya dugaan pembunuhan berencana.

Kamaruddin menduga ada yang berperan memegang pistol, menjerat leher, dan menggunakan senjata tajam.

Keluarga Brigadir J yang diwakili kuasa hukum telah membuat laporan dugaan tindak pidana pembunuhan berencana pada Senin (18/7) lalu.

Laporan itu dilayangkan oleh Kamaruddin Simanjuntak dan Jhonson Panjaitan. Mereka melaporkan dugaan tindak pidana pembunuhan berencana yang menewaskan Brigadir J.

Selain itu, mereka juga melaporkan dugaan pencurian dan atau penggelapan ponsel milik Brigadir J, serta tindak pidana peretasan atau penyadapan handphone keluarga korban.

Kuasa hukum keluarga Nofryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak dan Jhonson Panjaitan menyambangi markas Bareskrim Polri pada Rabu (20/7).

Kamaruddin dan Jhonson menghadiri gelar perkara awal laporan dugaan pembunuhan berencana Brigadir J yang mereka laporkan.

“Kami menghadiri gelar perkara awal terkait laporan kami atas dugaan tindak pidana pembunuhan berencana,” kata Kamaruddin di Bareskrim Polri.

“Kami makin yakin bahwa tindak pidana ini terencana, oleh orang-orang tertentu dan tidak mungkin satu orang,” tuturnya dikutip dari JPNN.com. (ima/rtc)

 

Sumber: jpnn.com