Idul Adha, Momen Memupuk Spirit Rela Berkorban dan Tumbuhkan Kepedulian Sosial

Idul Adha, Momen Memupuk Spirit Rela Berkorban dan Tumbuhkan Kepedulian Sosial

SAMBUTAN- Bupati Tegal Umi Azizah menyampaikan sambutannya tentang esensi kurban dalam kehidupan sosial pada pelaksanaan ibadah salat Idul Adha 1443 Hijriah di Masjid Agung Kabupaten Tegal, Minggu (10/07).-Humas Pemkab Tegal-

SLAWI – Idul Adha menjadi momentum memupuk semangat rela berkorban sekaligus menumbuhkan kepedulian sosial. Hal ini disampaikan Bupati Tegal Umi Azizah pada pelaksanaan ibadah salat Idul Adha 1443 Hijriah di Masjid Agung Kabupaten Tegal, Minggu (10/07) pagi.

Menurutnya, spirit berkurban harus senantiasa dijaga, dihadirkan dan ditumbuhkan dalam kehidupan bermasyarakat. Tidak sekedar berkurban, tetapi juga sekaligus memperluas zona kepedulian sosial dan perhatiannya pada lingkungan.

Sehingga berkurban ini, lanjut Umi, bukan semata-mata momen menyembelih dan membagikan daging kepada mereka yang berhak atau membutuhkan, tetapi juga ada makna simbolis, bagaimana kemudian umat muslim mampu mengeliminasi sifat-sifat hewani yang ada di dalam dirinya.

“Spirit berkurban dan berbagi akan meningkatkan ketakwaan setiap mukmin, menjaga diri dari sikap rakus, tamak dan mau menangnya sendiri untuk kepentingan pribadi ataupun kelompoknya,” kata Umi.

Substansi nilai di balik pengorbanan sangat penting dihadirkan di tengah upaya besar bangsa Indonesia memulihkan kondisi perekonomian nasional, beradaptasi dengan perkembangan ekonomi global yang sedang dihadapkan pada tantangan yang tidak ringan seperti krisis energi dan pangan.

Pada kesempatan ini, Umi mengajak seluruh jemaah salat Idul Adha mendoakan umat muslim yang sedang menjalankan ibadah hajinya di tanah suci Mekkah.

“Kita doakan semoga Allah selalu memberikan perlindungan dan keselamatan, menambahkan ketakwaan kepada saudara-saudara kita yang sedang berhaji, mengampuni dosa-dosanya, dan memudahkan kebaikan,” ujarnya.

Di akhir sambutannya, Umi juga mengajak seluruh umat muslim untuk saling memahami dan bekerjasama, tolong menolong dalam semua aspek kehidupan, di samping terus bekerja keras untuk mengubah nasib diri sendiri dan nasib bangsa Indonesia agar menjadi bangsa pemenang.

“Saya mengajak seluruh elemen masyarakat bersama pemerintah untuk mengembangkan kebersamaan dan kerja sama. Semuanya ditujukan untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang baldatun thoyyibatun wa rabbhun ghaffur, bangsa yang masyarakatnya sejahtera dan berkeadilan, bangsa yang bermartabat untuk NKRI yang semakin kokoh,” pungkasnya. (*/ima)

Sumber: