Lahir di New York, Eril Dinyatakan Meninggal di Swiss, Keluarga: Allah Lebih Mencintai Almarhum
Singkat cerita, Kang Emil diterima di salah satu perusahaan. Disitu ia kembali meniti karir dari nol. Karena kegigihannya, Kang Emil pun mendapat posisi strategis dengan gaji lumayan untuk ukuran pekerja migran.
Lagi-lagi ia harus menelan pil pahit. Pihak HRD perusahaan tersebut lupa mengurus perpanjangan visa kerjanya sehingga dengan terpaksa ia harus diputus kontrak.
Jadilah kembali Kang Emil menganggur. Sementara sang istri Atalia Praratya ketika itu tengah mengandung Eril dengan usia kandungan sudah 8 bulan.
Ia dan Atalia tidak bisa segera pulang ke Tanah Air karena wanita hamil 8 bulan tidak dibolehkan naik pesawat.
Ia pun berusaha kembali bekerja di New York walau tanpa visa dengan status ilegal migran.
Kang Emil mengatakan saat itu biaya persalinan di rumah sakit di New York mencapai Rp70 juta. Dengan status demikian, Kang Emil dilanda kebingungan.
“Uang dari mana?” kenangnya.
Demi bisa mendapatkan jaminan persalinan, terpaksa sang istri melahirkan putra pertama mereka di rumah sakit khusus orang miskin di New York.
“Anak pertama Gubernur Jabar akhirnya lahir dengan status warga miskin kota penerima bansos,” ungkap Kang Emil seperti dikutip dari Fajar.co.id.
Dua bulan setelah Eril lahir, Kang Emil baru bisa memboyong keluarganya pulang ke tanah air. (ima/rtc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: