Indonesia Sudah 76 Tahun Merdeka, Rizal Ramli: Kok Masih Persoalkan Capres Jawa Vs Luar Jawa?

Indonesia Sudah 76 Tahun Merdeka, Rizal Ramli: Kok Masih Persoalkan Capres Jawa Vs Luar Jawa?

Begawan ekonomi, Rizal Ramli atau yang biasa disapa RR menanggapi hasil survei Populi Center terkait peta politik nasional jelang Pemilu 2024. RR mengungkapkan latar belakang calon presiden 2024 berdasarkan suku, seharusnya bukan lagi menjadi kriteria yang dipersoalkan. 

Survei yang digelar 21-29 Maret lalu itu menunjukkan 68,4 persen masyarakat setuju jika capres di Pilpres 2024 berasal dari luar Jawa. Sedangkan mereka yang menolak sebesar 14,6 persen.

"Kok setelah 76 tahun merdeka, soal Capres luar Jawa vs Jawa masih persoalan," kata Rizal Ramli dikutip dari akun Twitternya, Senin (25/4).

Sebagai negara yang sudah merdeka puluhan tahun, Indonesia harusnya lebih memilih sosok pemimpin yang mampu mengatasi beragam persoalan bangsa, bukan lagi berkutat soal darimana asal capres yang dijagokan.

"Harusnya itu bukan kriteria, tapi integritas, visi, dan siapa Capres yang bisa menyelesaikan kriris ekonomi, mengurangi kemiskinan, memperkuat persatuan!" tutup Rizal Ramli.

Sementara itu, terkait masih adanya pihak yang menyuarakan penundaan Pemilu 2024 disebut-sebut akan berhadapan dengan Megawati Soekarnoputri maupun PDI Perjuangan. Apalagi, Megawati sudah tegas-tegas menyampaikan penolakan terkait wacana tersebut.

Sebagai ketua umum partai pemenang Pemilu, insting politik Megawati sangat kuat. Karenanya, menurut Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, Megawati berani secara terbuka memberikan penolakan terhadap penundaan Pemilu 2024.

"Apa yang disampaikan Megawati sudah tepat dan benar, bahwa penundaan Pemilu adalah merupakan permainan politik itu sesuatu hal yang tidak dapat dipungkiri," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (24/4).

Sehingga kata Saiful, apa yang disampaikan oleh Megawati soal penolakan tunda pemilu karena sebagai permainan politik sangat rasional, dan dapat dijadikan pedoman oleh Presiden Joko Widodo dalam mengambil langkah penolakan terhadap penundaan Pemilu.

Bahkan, Saiful menilai, Megawati sangat rasional dalam melakukan penolakan terhadap penundaan Pemilu dan perpanjangan jabatan presiden. Saiful menjelaskan Megawati menanyakan riset tentang wacana penundaan Pemilu akan mudah dicerna oleh publik secara akal sehat. (rmol/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: