Tidak Pernah Tarik Bayaran, Rumah Dokter Sunardi Ditulis Mujahid Dokter Sunardi

Tidak Pernah Tarik Bayaran, Rumah Dokter Sunardi Ditulis Mujahid Dokter Sunardi

Dikenal sebagai dokter yang tidak pernah menarik bayaran, rumah dokter Sunardi diketahui ditulis dengan nama 'Mujahid Dokter Sunardi' di peta online.

Berdasarkan penelusuran melalui peta online berdasarkan alamat, kediaman dokter Sunardi ditulis ‘Mujahid Dokter Sunardi’.

Tidak diketahui jelas sejak kapan keterangan ‘Mujahid Dokter Sunardi’ itu disematkan dalam salah satu fitur peta di mesin peramban tersebut.

Diketahui, dokter Sunardi, terduga teroris yang ditembak Densus 88 Antiteror di Sukoharjo pada Rabu (9/3) malam masih menjadi polemik.

Dokter Sunardi selama ini tinggal dan membuka praktik di kediamannya di RT 3 RW 7 Bangunsari Kelurahan Gayam Kabupaten Sukoharjo.

Abdullah, salah seorang tetangga menyebut, dokter Sunarto sebagai sosok yang baik dan selalu salat berjamaah dengan warga di masjid.

Dokter Sunardi datang ke masjid dengan menggunakan mobil lantaran kakinya sakit. Saat berjalan, juga menggunakan tongkat.
 
“Beliau pakai tongkat. Kalau jalan pelan-pelan. Dia selalu menyimpan kursi (untuk salat) di masjid. Untuk salat dia nggak bisa ruku’ nggak bisa sujud,” beber Abdullah.

Sedangkan Maryamah, mengaku pernah berobat kepada dokter Sunardi dan tak pernah diminta bayaran.

“Saya pernah berobat waktu anak saya kecil. Suami saya waktu vertigo juga pernah berobat ke dokter Sunardi,” cerita Maryamah.

“Kata Pak Dokter, ini vertigo. Nggak usah bayar. Ini saya kasih resep, beli aja di apotik,” tambah Maryamah menirukan ucapan Sunardi.

Di satu sisi, sosok dokter Sunardi yang ditembak Densus 88 Antiteror di Sukoharjo itu sendiri ternyata dikenal tertutup dan tak pernah berbaur dengan warga.

Bambang Pujiana, ketua RT 3 RW 7 Bangunsari, Gayam, mengungkap, sejak ia menjabat sebagai ketua RT pada 2019, dokter Sunardi tak sekalipun pernah datang dalam pertemuan-pertemuan yang mengundang warga.

“Saya mengadakan pertemuan dan kegiatan warga tapi Pak Nardi tidak pernah datang dan tidak pernah sosialisasi,” ungkapnya, Kamis (10/3).

Selain tak pernah menghadiri pertemuan warga, dokter Sunardi juga tak pernah mengikuti kegiatan warga.

Sumber: