Sekeluarga Kejatuhan Ranting Pohon di Guci, Kepala Balita Retak, Bapak, dan Ibunya Patah Tulang

Sekeluarga Kejatuhan Ranting Pohon di Guci, Kepala Balita Retak, Bapak, dan Ibunya Patah Tulang

Satu keluarga Muhasim (31), yang terdiri dari suami, istri, dan dua orang anaknya kejatuhan ranting pohon besar saat tengah berwisata ke Obyek Wisata Pemandian Air Panas Guci, Bumijawa, Kabupaten Tegal.

Akibatnya, Muhasim dan Leni Karlina (28), istrinya, menderita patah tulang di bahunya. Sedangkan anaknya, Alea Isna (3), tulang kepalanya retak. 

Ketiganya tertimpa ranting pohon besar di Jembatan Pancuran 13 ketika sedang berhenti membeli manisan. Muhasim, warga RT 2 RW 1 Desa Pesarean Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal, menuturkan, peristiwa itu dialaminya, Senin (28/2), sekitar pukul 13.00 WIB.

Saat itu, Muhasim bersama keluarga kecilnya hendak pulang ke rumah setelah berwisata di Baron Hill yang juga berada di kawasan Guci. Namun, ketika melintas di Jembatan Pancuran 13 Guci, dia berhenti untuk membeli manisan.

Kala itu, dia mengendarai sepeda motor roda dua. Yang duduk di depan, anak pertamanya, Sultan (5). Kemudian anak keduanya, Alea duduk di belakang bersama istrinya.

Usai membeli manisan dan hendak membayar, tiba-tiba ada benda besar yang jatuh dari atas menimpanya, istri, dan anaknya yang duduk di jok belakang. Dia menduga, benda itu adalah ranting pohon yang berukuran besar. 

"Saat tertimpa ranting itu, saya langsung terjatuh dan mata kunang-kunang. Tapi saya masih sadar. Sedangkan anak saya (Alea) langsung kejang-kejang. Anak saya yang duduk di depan selamat," kata Muhasim, Jumat (4/3) siang. 

Mereka kemudian ditolong petugas UPTD Pariwisata Guci lalu dibawa ke Puskesmas Bumijawa. Namun, pihak puskesmas tidak sanggup menanganinya karena yang diderita luka balitanya cukup parah.

"Kami disarankan untuk dirujuk ke RSUD dr Soeselo Slawi. Setelah di rumah sakit (Soeselo), anak saya langsung mendapat penanganan medis," ucapnya. 

Kepala UPTD Pariwisata Guci Achmad Abdul Khasib membenarkan adanya kecelakaan wisatawan tersebut. Diungkapkan Achmad, saat ini dia sedang mengurus klaim asuransi untuk keluarga Muhasim.

Selain itu, beber Achmad, pihaknya juga akan melakukan perambasan pohon di kawasan Guci, sehingga peristiwa tersebut tidak terulang lag. "Asuransi sedang kami urus, ini formulir sudah di saya. Pihak asuransi juga sudah oke."  

Achmad menambahkan di kawasan Jembatan Pancuran 13 Guci memang ada pohon besar yang sudah rapuh. Saat peristiwa itu terjadi ada angin kencang, sehingga kemungkinan ranting pohon terjatuh setelah tertiup angin. 

"Dalam waktu dekat, pohon itu akan kami tebang untuk dirapikan," pungkasnya. (yer/zul)

Sumber: