Bantuan Ganjar Dikembalikan Kader, Relawan Duga Ada Oknum Partai Sengaja Tenggelamkan

Bantuan Ganjar Dikembalikan Kader, Relawan Duga Ada Oknum Partai Sengaja Tenggelamkan

Kabar bantuan Ganjar Pranowo dikembalikan oleh kader PDI Perjuangan, Fajar Nugroho menghebohkan publik. Relawan menduga ada oknum partai yang sengaja menenggelamkan nama Ganjar.

Bagi relawan, alasan tersebut mengada-ada karena apa yang dilakukan Ganjar adalah instruksi ketum PDIP untuk turun membantu rakyat tepat di HUT PDIP.

"Kami menduga adanya campur tangan dan intervensi yang dilakukan secara masif dan terstruktur oleh oknum partai yang tidak ingin nama Ganjar muncul," kata Direktur Analisa dan Strategi Sahabat Ganjar Edi Nugraha dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/1).

Pengembalian bantuan dari Ganjar Pranowo oleh kader PDI Perjuangan dianggap sebagai upaya masif dan terstruktur menghalangi pemberian bantuan bagi rakyat.

Pemberian bantuan sebelumnya dilakukan Ganjar kepada kader PDIP Kabupaten Temanggung yang tinggal di Kemantenansari, Temanggung, Senin (10/1). 

Bantuan berupa sembako, mainan dan ponsel sebelumnya diterima Fajar dan keluarga. Ganjar juga berniat membantu renovasi rumah yang ditempati Fajar. 

Namun selang dua hari, atau pada Rabu (11/1), Fajar mendadak mengembalikan bantuan yang diberikan dengan alasan karena pencitraan.

Atas dasar itu, relawan Sahabat Ganjar mengeluarkan beberapa sikap. Pertama, menolak cara-cara berpolitik kotor dengan menjegal penyaluran bantuan untuk rakyat.

Kedua, mengutuk keras tindakan oknum partai yang ingin menjatuhkan nama seseorang dengan melakukan tindakan masif dan terstruktur dalam memotong penyaluran bantuan bagi rakyat kurang mampu.

Ketiga, mengimbau semua pihak melakukan kegiatan politik secara santun dan beradab dengan mengutamakan tujuan kesejahteraan dan keadilan sosial untuk rakyat sesuai dengan Pancasila.

Edi mengimbau agar semua pihak saling menghormati, dan tidak melakukan hal-hal yang pada akhirnya rakyat yang menjadi korbannya.

"Menghalangi rakyat menerima bantuan adalah tindakan keji dan sangat tidak sesuai dengan Pancasila!" tutup Edi dikutip dari RMOL. (RMOL/ima)

Sumber: