Anies Disebut Mantan Staf Ahok Tidak Berani Normalisasi Sungai Karena Terbelenggu Janji Kampanye

Anies Disebut Mantan Staf Ahok Tidak Berani Normalisasi Sungai Karena Terbelenggu Janji Kampanye

Banjir Jakarta yang terjadi pada Sabtu, 20 Februari kemarin disebut-sebut lebih parah dari tahun lalu. Keseriusan Pemprov DKI di bawah kendali Anies Baswedan dalam mencegah banjir dipertanyakan.

Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah, membandingkan kinerja Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menanggulangi banjir di Ibukota.

Mantan staf Ahok ini menyatakan, kala DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Ahok, pengerjaan turap dan keruk saluran air masif dilakukan. Begitu pun dengan giat normalisasi sungai oleh PPSU. Semua pompa air juga berfungsi dengan baik.

“Dulu pak @basuki_btp konsisten kerjakan Turap dan Keruk, PPSU rajin bersihkan saluran air, monitor semua pompa nyala dan berani normalisasi sungai,” cuit Ima Mahdiah di laman Twitter @imadya, dikutip pada Minggu (21/2).

Sayangnya, giat normalisasi sungai tidak terlihat pada era Gubernur Anies. Menurut Ima, Anies juga tak mampu menunjukkan progres positif terkait pengurangan banjir selama menjabat.

“Sekarang terbelenggu janji kampanye, tidak berani normalisasi sungai dan tidak terlihat progres pengurangan banjir selama menjabat,” ungkapnya dikutip dari Fajar.

Ima juga menyarankan kepada Anies untuk tidak malu-malu melanjutkan cara-cara yang dilakukan Ahok saat menjabat gubernur DKI yakni menyelesaikan normalisasi sungai serta membenahi dan melakukan penertiban di daerah aliran sungai (DAS).

“Rinci sekali saran dari @basuki_btp, sebenarnya tinggal dijalankan aja sama @aniesbaswedan untuk kebaikan warga Jakarta,” gumamnya.

Diketahui, sejak Sabtu dinihari Jakarta dan kota-kota penyangganya diguyur hujan dengan intensitas ekstrem. BPBD DKI Jakarta menginformasikan, sebanyak 193 Rukun Tetangga (RT) di Jakarta Selatan, Timur, dan Barat direndam banjir.

Sebanyak 29 RW, terdiri dari 44 RT, terendam di Jakarta Selatan dengan ketinggian 40-150 sentimeter. Sementara di Jakarta Timur, ada 50 RW, terdiri dari 143 RT, terendam dengan ketinggian 40-180 sentimeter. Dilaporkan 372 KK dengan total 1.361 jiwa sedang mengungsi. Serta di Jakarta Barat sejumlah 4 RW dan 6 RT terendam.

Jika ditotal, sebanyak 193 RT dari total 30.470 RT yang terdampak. Adapun jumlah pengungsi di seluruh DKI sebanyak 379 KK dengan total 1.380.

Sementara Anies menyebut banjir Jakarta hanya genangan air. Menurutnya, wajar saja jika DKI tergenang karena hujan yang begitu lebat.

“Kapasitas sistem drainase Jakarta itu berkisar 50-100 milimeter, bila terjadi hujan di atas 100 milimeter per hari maka pasti terjadi genangan,” ujar Anies.

Bahkan mantan mendikbud itu menyebut banjir di Jalan Sudirman, Jalan Kemang Raya, Jalan Widya Chandra, hingga Jalan Tendean disebabkan oleh luapan Kali Krukut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: