Presiden: Semua Warga Negara Akan Divaksinasi Covid-19 Gratis Tanpa Kecuali
Program vaksinasi COVID-19 akan menyasar pada seluruh masyarakat Indonesia tanpa kecuali. Dan program vaksinasi ini akan diberikan secara gratis.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan vaksinasi COVID-19 akan diberikan ke seluruh ralyat Indonesia tanpa terkecuali. Program ini tidak ada kaitannya dengan keanggotaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Dan akan diberikan secara gratis bagi masyarakat Indonesia.
"Jadi vaksin untuk semua rakyat tanpa terkecuali, supaya kita bisa kembali normal. Dan juga tidak ada kaitan dengan anggota BPJS. Kan ada isu yang divaksin hanya yang memiliki kartu BPJS, 'ndak'," ujarnya saat memberikan Bantuan Modal Kerja senilai Rp2,4 juta kepada pedagang, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/12).
Pada kesempatan tersebut Jokowi mengajukan pertanyaan kepada para pedagang yang menerima bantuan terkait vaksinasi COVID-19.
"Yang hadir di sini ada yang ingin divaksin? Ada yang ingin disuntik vaksin? Mau gak ada yang mau? Bagaimana sih? Takut apa? Yang tidak mau divaksin ada? Ada di sini yang tidak mau divaksin?" tanya Jokowi.
Namun bukan jawaban yang diterima. Para pedagang justru memancarkan wajah ragu untuk menerima vaksin.
"Saya sudah menyampaikan, saya yang nanti yang akan disuntik vaksin pertama kali. Di Indonesia ini saya yang akan divaksin pertama kali untuk menunjukkan divaksin itu tidak apa-apa sehingga kalau semua sudah divaksin artinya kita sudah kembali normal lagi," ucapnya.
"Saya harapkan semua mau, tidak ada yang menolak," lanjutnya.
Dijelaskan Jokowi, program vaksinasi akan menyasar pada 70 persen penduduk Indonesia demi untuk menciptakan kekebalan komunal atau herd immunity. Dari total 260 juta penduduk Indonesia, maka yang akan diberi vaksin sebanyak 182 juta jiwa. Karenanya, proses vaksinasi akan membutuhkan waktu yang lama.
"70 persen, atau 182 juta penduduk harus divaksin satu-satu. Kayak anak kecil kelas vaksinasi. Kayak digigit semut lah, tik gitu saja. 182 juta bayangkan, banyak sekali memerlukan waktu. Sehingga sekali lagi, begitu besok divaksin, keadaan belum langsung normal, karena butuh waktu untuk vaksin satu-satu," jelasnya.
Dalam pelaksanaannya nanti, pemberitahuan program vaksinasi akan dilakukan melalui puskesmas atau kelurahan.
"Semua, seluruh warga bisa mengikuti vaksinasi. Tapi memang nanti diatur oleh kelurahan atau puskesmas di dekat kita," ujarnya.
Untuk pelaksanaan program vaksinasi, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) siap mengerahkan sumber daya manusia (SDM). Para tenaga kesehatan IDI akan dilatih dalam pelaksanaan program.
"Kami sangat siap melakukan penyuntikan segera setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan darurat," ujar Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Zubairi Djoerban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: