Penuturan Petugas yang Dimassa: Pemakaman Pasien Suspek Covid-19 Ricuh saat Tali Peti Jenazah Putus
Pemakaman jenazah pasien suspect Covid-19 sempat ricuh. Peristiwa tersebut terjadi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dukuh Sawangan Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Selasa (22/9) lalu.
”Ya benar, proses pemakaman sempat ricuh. Akibatnya dua petugas kami mengalami luka-luka. Mobil ambulans juga rusak,” kata Direktur RSUD dr Soesilo Slawi Guntur Muhammad Taqwin, Rabu (23/9) kemarin.
Dia menjelaskan, peristiwa itu berawal saat petugas pemakaman dari RSUD dr Soeselo hendak memakamkan pasien laki-laki berinisial H (15). Warga Desa Sigedong Kecamatan Bumijawa tersebut merupakan pasien suspect Covid-19.
”Pasien meninggal, Selasa (22/9) pukul 07.30 WIB. Pemakaman dilakukan sekitar pukul 13.45 WIB. Pasien sudah tes swab tapi hasilnya belum keluar,” ujarnya.
Guntur menceritakan, saat proses pemakaman, tiba-tiba terjadi keributan. Hal itu bermula ketika tali tambang yang digunakan untuk menurunkan peti jenazah lepas dari genggaman.
Akibatnya, peti jenazah miring saat di dalam liang lahat. Tanpa pikir panjang, petugas yang memegang tali langsung melompat turun.
Sementara, petugas pemakaman lainnya perlahan-lahan melepaskan tali tambang untuk mengimbangi peti jenazah. Entah apa yang terjadi, kata dia, mendadak terjadi keributan.
Warga yang menyaksikan pemakaman langsung mendekat ke liang lahat dan tiba-tiba langsung ricuh. Petugas pun lari menyelamatkan diri.
Meski sudah lari, tapi mereka sempat terkena pukulan. Hal itu mengakibatkan dua petugas pemakaman mengalami luka-luka. ”Kepala bagian belakang yang luka. Telinganya juga luka,” tuturnya.
Guntur menjelaskan, kedua petugas pemakaman yang terluka adalah Ida Wahyu (41) dan Waras (38). Keduanya merupakan pegawai RSUD dr Soesilo Slawi asal Desa Kebandingan Kecamatan Kedungbanteng. Selain itu, kendaraan petugas juga mengalami kerusakan.
Sementara, saat disinggung apakah peristiwa itu akan dilaporkan ke Polres, Guntur mengaku belum bisa memberikan jawaban. Dia hanya berujar, terkait masalah ituakan dikoordinasikan lebih dulu dengan pimpinannya.
”Nanti kami akan bicara dulu dengan Ibu Bupati dan Pak Sekda,” ucapnya.
Salah seorang korban pemukulan, Waras, saat ditemui di Ruang Perawatan RSUD dr Soeselo menceritakan saat terjadi keributan, diaa langsung lari menyelematkan diri. Namun, dia sempat dipukul oleh warga. Di mana warga yang berada di lokasi pemakaman jumlahnya mencapai ratusan orang.
”Saya langsung lari. Saya sempat dipukul,” ucapnya singkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: