Rawan Longsor, Perbaikan Talut Jembatan Sumingkir Kabupaten Tegal Telan Dana Rp145 Juta

Rawan Longsor, Perbaikan Talut Jembatan Sumingkir Kabupaten Tegal Telan Dana Rp145 Juta

Kinerja Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Tegal Bidang Jembatan patut diacungi jempol. Talut Jembatan Sungai Desa Sumingkir Kecamatan Kedungbanteng yang longsor bulan Februari dan Maret langsung diperbaiki.

Kepala DPU Kabupaten Tegal Hery Suhartono melalui Kabid Jembatan Muhamad Nuh, Selasa (11/8) mengatakan, talut Jembatan Sungai Sumingkir sudah selesai diperbaiki. 

Perbaikan menggunakan APBD II Kabupaten Tegal tahun 2020 sebesar Rp145 juta dan dilakukan 
sejak akhir Maret selesai bulan Juni 2020. Anggaran yang digunakan merupakan anggaran pemeliharaan rutin jembatan. 

"Mestinya talut itu dibronjong supaya lebih kuat," terangnya.

Kabarnya pembangunan bronjong sudah dianggarkan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal. Namun, hingga kini pembangunan bronjong belum dilaksanakan.

"Mungkin anggaran pembangunan bronjong dipindah di lokasi lain, saya kurang tahu pasti," katanya.

Dirinya tak menampik, tambah Muhamad Nuh, talut itu memang rawan longsor. Karena lokasinya di samping jembatan yang aliran sungainya sangat deras ketika musim hujan. Sehingga harus dibronjong supaya kuat dan tahan lama. 

"Dulu longsornya bulan Februari. Waktu itu masih musim hujan. Khawatirnya kalau musim hujan lagi, talut itu longsor lagi," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sumingkir Khasan Ali mengucapkan terima kasih talut jembatan di desanya sudah diperbaiki. Karena talut itu sangat bermanfaat untuk penguat jalan. Ketika longsor, pengendara roda empat yang melintas di jalan tersebut sangat khawatir. Mereka was-was karena sebagian badan jalan sudah tergerus longsor akibat talut tidak kuat menahan derasnya air sungai yang mengalir.
Namun sekarang sudah diperbaiki dan akses jalan sudah lancar, sungainya juga tidak tersumbat.

Dia menambahkan, ruas jalan yang melewati talut longsor itu merupakan akses utama di Desa Sumingkir. Setiap hari mobilitasnya sangat tinggi. Selain untuk akses perekonomian, juga untuk pendidikan dan pertanian. (adv/guh/ima)

Sumber: