Sejarah Taman Pancasila Kota Tegal, Ternyata Punyai Nama Asli Taman Wilhelmina
sejarah berdirinya taman pancasila kota tegal--
RADAR TEGAL - Tiga setengah abad, tanah air kita pernah dibikin kocar-kacir oleh kaum penjajah Belanda. Durasi penjajahan sepanjang itu tidak sedikit mengakibatkan korban jiwa, melainkan juga peninggalan-peninggalan gedung dan taman. Salah satunya adalah Taman Pancasila Tegal.
Taman Pancasila yang terletak di Jalan Pancasila Kota Tegal taman tersebut merupakan sebuah tempat bersejarah yang tidak terlepas dari perkembangan Kota Tegal. Taman Pancasila sekarang menjadi ikon menarik di Kota Tegal yang berada tepat di depan Gedung SCS (Birao) dan Stasiun Kota Tegal, ketiganya memiliki sejarah yang saling berkaitan.
Kota Tegal dikenal sebagai Taman Pancasila, dulunya Taman Pancasila bernama Wilhelmina Park atau Taman Wilhelmina.Karena pembangunan taman tersebut tidak terlepas dari penguasaan bangsa Belanda yang dipimpin Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange atau lebih dikenal Ratu Wilhelmina, berkuasa selama 58 tahun.
Awal mula dibangunnya Taman Pancasila ternyata sebagai bentuk penghormatan pada Ratu Belanda. Berikut sejarah berdirinya Taman Pancasila simak sampai selesai.
Sejarah Berdirinya Taman Pancasila Tegal
Diceritakan dalam buku yang berjudul “Melihat Sejarah Tegal Dari Sisi Nusantara Dan Kolonial” karya Akhmad Zubaedi dan Bijak Cen Sukarno yang diterbitkan pada tahun 2021, dalam buku tersebut tertulis Taman Pancasia dibangun sekitar tahun 1895 atau 1897.
Dibangunnya Taman Pancasila Tegal pun merujuk pada pembangunan stasiun kereta api Tegal dan Gedung SCS, buku yang berjudul "Melihat Sejarah Tegal Dari Sisi Nusantara Dan Kolonial" mencerikatan pada saat pasukan tentara Jepang mulai menjajah Indonesia, mereka gemar merebut dan gila-gilaan merusak gedung-gedung perkantoran dan fasilitas yang dibangun Belanda.
BACA JUGA: Alun-alun Kota Tegal dan Taman Pancasila Jadi Lokasi Favorit, Penyedia Jasa Foto Laris Manis
pada saat pasukan Jepang tiba di Tegal, mereka berbuat ulah dan membuat huru-hara di Kota Tegal. Jepang yang hampir tidak pernah kalah perang pada saat meletusnya Perang Dunia II, menginjakkan kaki mereka ke Tegal mengaku sebagai saudara tua Indonesia. Hal itu yang membuat bangsa kita hidup dibayangi mereka. Namun perilaku mereka licik dengan propaganda seolah-olah bersimpati namun pada penindasan.
Kedatangan Jepang ke Tegal rupanya ingin merebut Gedung SCS yang biasa kita kenal dengan sebutan Kantor Birao. Maksud tentara Jepang merebut gedung itu, tidak lain untuk dijadikan markas tentara Jepang.
Pada saat itu orang-orang Belanda yang ada di dalam gedung diusir. Mereka diperintahkan berjalan menunduk. Tidak terkecuali para pejabat Belanda menuruti perintah pasukan Jepang. Bilamana mereka melawan, senjata laras panjang siap menyalak membunuh orang-orang Belanda.
BACA JUGA: Jejak Sejarah Kota Tegal, Memahami Warisan Budaya dan Perkembangannya dari Masa ke Masa
Di luar Gedung Birao, ternyata masyarakat dan para pejuang Kemerdekaan RI telah berkumpul dengan senjata bedil dan bambu runcing. Terjadi peperangan sengit antara pejuang Kemerdekaan RI dengan Pasukan Jepang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: