67 Pasien Keracunan Massal Nasi Berkat di Brebes Masih Dirawat, 14 Orang Dirawat di ICU

67 Pasien Keracunan Massal Nasi Berkat di Brebes Masih Dirawat, 14 Orang Dirawat di ICU

Direktur RSUD Ir Soekarno Ketanggungan saat menjenguk pasien yang mengalami gejala keracunan.(Istimewa)--

RADAR TEGAL - Sebanyak 67 pasien keracunan nasi massal berkat masih dirawat di RSUD Ir Soekarno Ketanggungan, Senin 20 Mei 2024. Mereka alami gejala keracunan setelah makan nasi berkat beberapa waktu lalu.

 

Direktur RSUD Ir Soekarno Ketanggungan dr. Ali Budiarto mengatakan, hingga saat ini khawatir masih merawat pasien keracunan nasi massal berkat. Total, ada 67 orang yang masih dirawat.

 

“Total pasien yang masih dirawat sebanyak 67 orang. Mereka dirawat di ruangan ranap satu siswa, di ICU 14 orang, Kamaratih 10 orang, Vk 24 orang dan IGD 18 orang. Yang di ICU itu cuma numpang ruangan saja karena penuh. Keseluruhan semuanya sudah membaik,” ujarnya .

 

Dia mengungkapkan, untuk kondisi pasien keracunan nasi massal berkat saat ini rata-rata sudah membaik. Apalagi hari ini sudah ada rencana pulang hari ini.

 

BACA JUGA: Puluhan Warga Kubangjati Brebes Alami Keracunan Massal, Anggota DPRD Sentil Pemerintah

 

BACA JUGA: Kadinkes Brebes Cek Korban Gejala Keracunan Massal, Makanan Sudah Berlendir

 

"Lima orang yang jadwalnya siang ini diperbolehkan pulang," tukasnya.

 

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Brebes Ineke Tri Sulistiowati memeriksa kondisi korban yang mengalami gejala keracunan massal nasi berkat di RSUD Ir Soekarno Ketanggungan, Minggu 19 Mei 2024. Hasil pengecekan secara fisik oleh petugas kesehatan terhadap nasi berkat yang dimakan sudah berlendir dan basi .

 


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Ineke Tri Sulistiowati mengatakan, nasi berkat ini dikonsumsi warga sekitar hampir 24 jam setelah matang. Bentuk fisik makanan sudah berlendir dan basi. 

 

"Tuan rumah jamiyahan itu masak pada Jumat dini hari. Kemudian acara jamiyahan sekaligus syukuran rumah dilaksanakan pada Jumat sore. Rata-rata nasi berkat ini dimakan pada Jumat malam," ungkapnya setelah menjenguk pasien keracunan massal di RSUD Ir Soekarno Ketanggungan, kemarin.

 

BACA JUGA: Penyebab Keracunan Massal di Kubangjati Brebes Dicek, Tim Dinkes Lacak Nasi Berkat

 

BACA JUGA: Korban dengan Gelaja Keracunan Berkat di Brebes Terus Berdatangan ke RSUD Ir Soekarno Ketanggungan

 

Ineke menyampaikan, kebanyakan warga yang keracunan nasi massal berkat merasakan gejala pusing, mulas, diare, dan lemas. Kemudian pada hari Sabtu sore mereka mulai dibawa ke rumah sakit.

 

Sebelumnya, salah seorang pasien yang baru datang dan dirawat di RSUD Ir Soekarno Ketanggungan Casriah, 50 tahun, warga Desa Kubangjati menuturkan, dirinya mengalami gejala keracunan setelah memakan nasi berkat.

 

“Awalnya habis makan berkat, terus selang sehari kemudian mengalami diare dan kepala pusing,” ujarnya ditemui di ruang perawatan.

 

Dia mengaku, selain kepala pusing dan diare, dirinya juga merasakan mual dan sakit perut. Diakuinya, dirinya sempat berobat, namun tidak ada perubahan sehingga dibawa ke RSUD Ir Soekarno Ketanggungan dan dirawat.

 

BACA JUGA: Usai Makan Nasi Berkat, 60 Orang di Brebes Diduga Keracunan, Baru 6 yang Diperbolehkan Pulang

 

BACA JUGA: Korban dengan Gelaja Keracunan Berkat di Brebes Terus Berdatangan ke RSUD Ir Soekarno Ketanggungan

 

"Ke rumah sakit tadi pagi. Tak kira usai berobat bisa sembuh, ternyata masih pusing dan mual serta diare, jadi dirawat," ucanya.

 

Hal senada juga diungkapkan oleh pasien lainnya Tedi Trisandi, 23 tahun. Dia mengaku mengalami mual, pusing dan diare setelah makan nasi berkat.

 

“Yang dirasakan sakit pusing panas dingin,” ucapnya.

 

Kepala Dinkes Kabupaten Brebes Ineke Tri Sulistiowati memeriksa kondisi korban yang mengalami keracunan massal nasi berkat di RSUD Ir Soekarno Ketanggungan, Minggu 19 Mei 2024. Hasil pengecekan secara fisik oleh petugas kesehatan terhadap nasi berkat yang dimakan sudah berlendir dan basi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: