Bocah 9 Tahun Positif Covid-19, 12 Orang di Kabupaten Tegal Terpaksa Jalani Isolasi Mandiri

Bocah 9 Tahun Positif Covid-19, 12 Orang di Kabupaten Tegal Terpaksa Jalani Isolasi Mandiri

Sebanyak 12 orang yang terdiri dari keluarga pasien dan lima tenaga medis di rumah sakit dan puskesmas terpaksa harus menjalani isolasi mandiri dan diambil spesimen swab-nya setelah satu anak asal Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal terkonfirmasi positif Covid-19. 

Informasi ini disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemkab Tegal dr. Joko Wantoro, Sabtu (18/7).

Menurutnya, hal tersebut terjadi karena pihak keluarga pasien tidak transparan saat ditanya petugas medis tentang riwayat kontaknya dengan anggota keluarga lain yang datang dari luar kota. Adapun pasien ini adalah seorang anak perempuan, berinisial NS (9), asal Desa Dukuh Tengah Kecamatan Margasari. 

Awalnya, pasien NS mengalami sakit demam, panas, dan nyeri perut pada Senin, (29/6) lalu dan sudah pernah diperiksa tenaga medis di Puskesmas Kesambi. Karena tak kunjung sembuh, pihak keluarga pun membawa NS ke IGD Puskesmas Kesambi pada Rabu (01/7) pukul 01.00 WIB dan diterima perawat IGD untuk selanjutnya dilakukan tindakan medis dengan pemasangan infus.

Paginya, sekitar pukul 09.00 WIB, atas saran dokter jaga, dilakukan pengambilan sampel darah pada pasien NS oleh petugas laboratorium Puskesmas Kesambi. Hasilnya, ada penurunan trombosit pada pasien NS dengan diagnosa awal demam berdarah. Siangnya, pada hari yang sama, pasien NS pun dirujuk perawatannya ke RSI PKU Muhammadiyah Singkil, Adiwerna dengan menggunakan mobil ambulans puskesmas dengan keluarga ikut serta di dalamnya.

"Sesampainya di RSI PKU Muhammadiyah, ada kecurigaan dari tenaga medis setempat melihat gejala sakitnya NS. Setelah didesak pihak rumah sakit, akhirnya pihak keluarga mengakui jika ada kontak erat dari pasien yang berprofesi sebagai sopir di luar kota dan pulang ke rumah dua kali setiap minggunya," katanya. 

Atas hasil anamnesa tersebut, tambah Joko Wantoro, status pasien NS ditingkatkan menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan dilakukan pengambilan spesimen swab pada Sabtu (11/7).
Hasil resmi pemeriksaan laboratorium baru diterima Jumat (17/7) siang kemarin dan dinyatakan pasien NS terkonfirmasi positif Covid-19. 

Menindaklanjuti kasus tersebut, pihaknya pun melakukan penelusuran, pelacakan dan menemukan ada 12 orang yang menjadi kontak eratnya, lima di antaranya tenaga medis dan selebihnya keluarga pasien. Untuk langkah penanganan sesuai prosedur terbaru dari Kementerian Kesehatan, seluruhnya langsung  diambil spesimen swab-nya dan menjalani isolasi mandiri, termasuk tenaga medis yang terdiri dari satu orang dokter, tiga orang perawat dan satu orang petugas laboratorium. 

"Saat ini kondisi klinis pasien NS sudah membaik. Guna menghindari infeksi nosokomial di rumah sakit, dokter penanggungjawab pasien memulangkan pasien NS untuk menjalani isolasi mandirinya di rumah di bawah pengawasan tenaga kesehatan puskesmas dan Satgas Covid-19 desa setempat," tambahnya.

Sementara itu, lanjut Joko Wantoro, dua orang pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dinyatakan sembuh setelah dua kali hasil pemeriksaan swabnya menunjukkan hasil negatif. Pasien sembuh pertama adalah seorang laki-laki, berinisial S (31), asal Desa Mejasem Timur,l Kecamatan Kramat yang dirawat di RSUD dr. Soeselo Slawi. Pasien S sendiri sudah dipulangkan hari Jumat (17/7) kemarin.
Sedangkan pasien sembuh kedua adalah seorang laki-laki, berinisial D (39), asal Desa Tegalwangi Kecamatan Talang yang dirawat di RSUD Kardinah Kota Tegal. Pasien D rencananya dipulangkan, Sabtu (18/7) ini untuk kemudian menjalani isolasi mandiri di rumahnya selama 14 hari ke depan.

Adanya kasus tersebut, menjadikan jumlah kasus terkonfirmasi positif di Kabupaten Tegal bertambah menjadi 39 orang, dengan 30 orang dinyatakan sembuh, lima orang sedang menjalani perawatan, dan empat orang meninggal dunia. (guh/ima)

Sumber: