Bisa Capai 1000 Orang Sehari, Bupati Tegal Minta Pengunjung Pasar Slumpring Diseleksi Ketat

Bisa Capai 1000 Orang Sehari, Bupati Tegal Minta Pengunjung Pasar Slumpring Diseleksi Ketat

Bupati Tegal Umi Azizah meminta kepada petugas agar lebih selektif memilih para pengunjung yang masuk ke wisata Pasar Slumpring. Hal ini karena sebelum ada Covid-19, pengunjung Pasar Slumpring bisa mencapai 1000 orang lebih.

"Hal itu karena daya tarik Pasar Slumpring buka hanya hari Minggu," ujar
Bupati Tegal Umi Azizah didampingi Sekda Widodo Joko Mulyono dan beberapa kepala OPD saat melakukan inspeksi mendadak ke beberapa obyek wisata di wilayah Kecamatan Bumijawa. 

Dibukanya kembali destinasi wisata, sebagai upaya pemulihan ekonomi  di tengah pandemi menjadi pilihan kebijakan Pemkab Tegal dalam menggerakkan produktivitas masyarakat. 

Dirinya bersama rombongan meninjau pembukaan perdana Pasar Slumpring di Desa Cempaka Kecamatan Bumijawa. 

"Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah memberikan rekomendasi pembukaan wisata kuliner makanan dan jajanan tradisional," katanya.

Langkah ini dilakukan, tambah Umi Azizah, 
setelah simulasi pengelolaan dan pelayanannya dinilai aman dari penularan Covid-19. Penerapan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin tidak hanya berlaku bagi pokdarwis selaku pengelola maupun para penjualnya, tetapi juga kepada pengunjungnya.

"Di masa pandemi Covid-19 dengan tatanan kehidupan normal baru, kita harus bisa tetap produktif secara aman dan sehat, pemulihan ekonomi harus kita lakukan, perputaran uang harus kita genjot sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat,” tambahnya.

Sementara itu, Sekda Tegal Widodo Joko Mulyono menambahkan, sidak kali ini sekaligus memberikan secara simbolis bantuan berupa masker, pelindung wajah dan pengukur suhu kepada Pengelola Pasar Slumpring Abdul Khayi yang bisa dipakai para petugas untuk menyeleksi pengunjung. 

Dirinya meminta nanti pengelola harus benar-benar ketat dalam menyeleksi para pengunjung. Selain itu, untuk sekarang, Pasar Slumpring sudah menerapkan cara pembayaran secara online. Para pengunjung yang biasanya menukarkan uang kartal dengan koin bambu untuk bertransaksi di pasar, kini bisa membayarnya dengan cara online melalui aplikasi. Masyarakat dapat  mengunduh aplikasi tersebut melalui Playstore atau Appstore, bisa dengan OVO, Gopay, LinkAja dan aplikasi pembayaran nontunai lainnya. (guh/ima)

Sumber: