Pandemi Covid-19 Berdampak Krisis Ekonomi, Jangan Sampai Berkembang ke Sosial

Pandemi Covid-19 Berdampak Krisis Ekonomi, Jangan Sampai Berkembang ke Sosial

Bupati Tegal Umi Azizah meminta pada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kebhinekaan. Karena akibat pandemi Covid-19 akan berdampak krisis ekonomi tetapi jangan sampai berkembang ke sosial.  

Umi Azizah, Kamis (25/6) mengatakan,
silaturahmi ini bagian dari cara merawat dan mengikat kebersamaan serta kegotong-royongan untuk mengatasi berbagai persoalan kebangsaan yang ada. Terutama ancaman krisis ekonomi akibat resesi global sebagai dampak dari pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.

 "Agar krisis ekonomi tidak berkembang menjadi krisis sosial, krisis multidimensi yang berujung pada konflik vertikal maupun horizontal, maka perlu ada konsolidasi dan keterpaduan seluruh kekuatan untuk fokus membangun jiwa nasionalisme," katanya.

Jiwa nasionalis itu ada, tambah Umi Azizah, bukan karena lahir di Indonesia, tetapi nasionalis itu adalah apakah Indonesia ada di dalam diri dan hati. Agar selalu menebarkan nilai-nilai kesantunan, kembangkan sikap saling menghormati dan saling menghargai. 

"Untuk itu, mari bangun Indonesia yang sehat, Indonesia hebat, Indonesia maju dengan terus merajut tali silaturahmi kebhinekaan," tandasnya. 

“Kita jadikan pandemi Covid-19 ini sebagai sarana untuk merekatkan kebersamaan dan kebersatuan bangsa Indonesia," tambahnya.

Sementara itu, Anggota Wantimpres Maulana Habib Luthfi bin Ali bin Yahya mengatakan, kebhinekaan merupakan cara yang ampuh untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Bangsa sudah berkali-kali diuji dengan perpecahan, karena itu memelihara kebhinekaan dapat memperkokoh negara persatuan dan kesatuan Republik Indonesia. Termasuk saling menjunjung, menghormati, dan menghargai antarsesama. 

Habib Lutfi yang juga membidangi pertahanan dan keamanan menambahkan, memelihara kebhinekaan merupakan bekal untuk generasi yang akan datang, dan menjadi benteng yang kuat sebagai pertahanan nasional, dan mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa. (guh/ima)

Sumber: