203 Satuan Pendidikan di Kota Tegal Terima Bantuan Perangkat Pembelajaran Digital

203 Satuan Pendidikan di Kota Tegal Terima Bantuan Perangkat Pembelajaran Digital

MENCOBA - Sejumlah siswa dari salah satu satuan pendidikan di Kota Tegal mencoba alat pembelajaran digital--

TEGAL, radartegal.com - Sebanyak 203 dari 449 satuan pendidikan di Kota Tegal, menerima bantuan perangkat digitalisasi pembelajaran berupa Interactive Flat Panel (IFP). Bantuan yang diperuntukan bagi PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), hingga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) itu, merupakan bagian dari program nasional.

Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono secara simbolis melakukan peluncuran pemanfaatan IFP di Aula SMP Negeri 10, Senin, 15 Desember 2025. Sebelumnya, Wali Kota dan rombongan juga melaukan peninjauan penggunaan perangkat tersebut di SD Negeri Mangkukusuman 2.

Sebagai informasi, Interactive Flat Panel merupakan perangkat layar sentuh interaktif. Menyerupai televisi layar datar beresolusi tinggi.

Dilengkapi dengan berbagai fitur pendukung pembelajaran, presentasi, dan kolaborasi. Perangkat itu, diharapkan mampu menciptakan proses belajar mengajar yang lebih interaktif, efektif, dan menyenangkan.

BACA JUGA: 47 Sekolah Adu Gengsi di Kejurkab Basket 2025 Kabupaten Tegal

BACA JUGA: Hadirkan LMS Skul.id Gratis untuk Sekolah di Jawa Tengah, Telkomsel Dorong Transformasi Pendidikan

Dalam sambutannya, Dedy Yon mengatakan kehadiran IFP merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam mendukung program hibah dari Pemerintah Pusat. Untuk mewujudkan Smart Classroom, khususnya di Kota Tegal.

“Program dari Presiden Prabowo ini bertujuan memudahkan siswa dalam menerima pelajaran. Guru tidak hanya menyampaikan materi secara lisan, tetapi juga dengan ilustrasi visual berupa gambar atau tampilan asli, sehingga siswa lebih mudah memahami,” katanya.

Dedy Yon menambahkan, pola pembelajaran harus terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Menurutnya, karakter dan cara belajar generasi saat ini berbeda dengan sebelumnya, sehingga metode pembelajaran juga harus menyesuaikan dengan dunia digital.

“Kalau kita tidak mengikuti perkembangan zaman, kita bisa merasa sudah hebat, tetapi ternyata tidak selaras dengan kebutuhan dan kemampuan anak didik yang saat ini sudah sangat maju di dunia digital,” tambahnya.

BACA JUGA: Asyik! Siswa Nikmati Angkutan Sekolah Gratis di Kota Tegal, Uji Coba Diterapkan 18 Hari

BACA JUGA: Sehat dan Aman! Kantin SMA Negeri 1 Slawi Juara 1 Lomba Pangan Jajanan Anak Sekolah

Selanjutnya, Dedy Yon menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Pusat atas bantuan IFP. Dirinya berharap perangkat ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

“Sekaligus mendukung peningkatan mutu sumber daya manusia di daerah,” tandasnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal, Ismail Fahmi, menjelaskan peluncuran IFP merupakan bagian dari komitmen daerah. Utamanya, dalam mendukung agenda nasional transformasi digital pendidikan.

“Ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan yang adaptif. Terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan peserta didik,” kata Fahmi.

BACA JUGA: Libatkan Perguruan Tinggi, Pakar, dan Dewan Pendidikan, Pemprov Kaji Wacana Enam Hari Sekolah di Jateng

BACA JUGA: Pengembalian 6 Hari Sekolah Bagi SMA dan SMK di Jateg Masih Dalam Kajian, Ini Kata Sekda

Selain itu, imbuh Fahmi, juga sejalan dengan misi Presiden dan Wakil Presiden. Dalam memperkuat pembangunan sumber daya manusia unggul melalui peningkatan kualitas Pendidikan.

Ismail menambahkan, transformasi digital diarahkan untuk memperkuat peran pendidik, memperluas akses sumber belajar. Serta meningkatkan kualitas pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

Menurutnya, Dinas Pendidikan berkomitmen melaksanakan pendampingan, pelatihan, dan evaluasi berkelanjutan bagi guru dan tenaga kependidikan. Pelatihan bagi operator sekolah juga telah dilakukan untuk memastikan kelancaran penggunaan perangkat.

“Kami berharap kekurangan sebanyak 246 sekolah yang belum terakomodir dapat dilengkapi di 2026,” jelasnya.

BACA JUGA: Babak Baru Kolaborasi, KP2MI-Kemensos Sinergikan Kelas Migran dan Sekolah Rakyat

BACA JUGA: Sekolah Rakyat di Jateng Jadi Cara untuk Entaskan Kemiskinan

Siswi kelas VIII SMP Negeri 10 Kota Tegal Angelita Maria Teresia, mengaku senang dengan sistem pembelajaran menggunakan IFP.  Sebab, sangat membantu dirinya memahami materi.

“Saat guru menjelaskan, tampilannya membuat proses belajar lebih jelas dan menarik,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: