Jadi Warisan Budaya Tak Benda, Ini Makna Tradisi Unik Sedekah Laut di Pantai Utara Batang

Jadi Warisan Budaya Tak Benda, Ini Makna Tradisi Unik Sedekah Laut di Pantai Utara Batang

NELAYAN - Ini dia keunikan dan makna dari tradisi sedekah laut yang banyak dilakukan oleh masyarat pesisir utara Jawa. -(Ilustrasi foto: pixabay/Kanenori)-

BATANG, radartegal.com - Di pesisir Pantai Utara Kabupaten BATANG, Jawa Tengah, setiap tahun digelar Sedekah Laut, sebuah ritual adat yang sarat nilai spiritual dan sosial. 

Acara ini dilakukan oleh para nelayan bersama masyarakat setempat sebagai ungkapan syukur atas melimpahnya hasil laut sepanjang tahun.

Biasanya, Sedekah Laut berlangsung pada bulan Suro (Muharram) dalam kalender Jawa dan Hijriah. Masyarakat percaya, momen ini adalah saat terbaik untuk memohon keselamatan, keberkahan, dan kelancaran dalam mencari nafkah di laut.

Dalam ritual ini, doa, kesenian, dan kebersamaan berpadu menjadi satu, menciptakan momen yang tak hanya sakral tetapi juga memikat wisatawan. 

BACA JUGA: 12 Nama Desa Unik di Tegal yang Sarat Makna dan Budaya Lokal

BACA JUGA: 5 Destinasi Wisata Kuliner dan Budaya Sehari di Purwokerto

Prosesi dan rangkaian Sedekah Laut

Pelaksanaan Sedekah Laut diawali dengan persiapan sesaji, yang umumnya terdiri dari dua kepala kerbau, bunga mawar, melati, kenanga, buah-buahan, nasi tumpeng, dan berbagai makanan tradisional.

Sesaji ini diarak secara meriah dari daratan menuju Pelabuhan Klidang Lor. Ribuan warga dan nelayan ikut serta dalam prosesi ini, disertai doa bersama (istighosah) dan hiburan rakyat seperti wayang kulit, seni sintren, hingga pertunjukan musik dangdut.

Puncak acara adalah larung sesaji ke tengah laut, yang dilakukan menggunakan perahu nelayan yang dihias warna-warni. Kepala kerbau dilarung bersama bunga dan persembahan lainnya, yang dipercaya sebagai simbol penghormatan kepada kekuatan laut dan alam semesta.

Makna Simbolik Sedekah Laut

Tradisi ini mengandung pesan dan nilai luhur yang meliputi:

BACA JUGA: Jadi Warisan Budaya Tak Benda, Ini Keistimewaan Tempe Mendoan khas Banyumas

BACA JUGA: 5 Warisan Budaya Pekalongan yang Mulai Terlupakan, Kota Batik Butuh Regenerasi?

  • Nilai Spiritual

Melalui doa dan sesaji, nelayan menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan serta memohon perlindungan dari segala mara bahaya di laut.

  • Nilai Sosial

Acara ini mempererat hubungan antarnelayan dan warga, menciptakan solidaritas serta kerja sama yang erat di tengah kehidupan pesisir.

  • Nilai Ekologis

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait